JAKARTA -- Pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dimulai hari ini. Namun, belum semua instansi membuka pendafataran pada hari pertama.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengungkapkan, masih ada instansi yang belum selesai merevisi formasi sehingga belum bisa membuka pendaftaran. "Pengumumannya akan menyusul. Sebagian kecil belum akan diumumkan," ujar Bima melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Ahad (10/11).
Bima menerangkan, formasi yang belum akan diumumkan di antaranya formasi dalam pendidikan tinggi karena baru digabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Selain itu, ada juga Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang belum akan mengumumkan pendaftarannya.
"Dikti belum selesai (merger organisasi), tapi dikbud (Kemendikbud—Red) akan diumumkan. Kemenkeu rencananya meminta diumumkan tanggal 13 November karena akan dipresentasikan ke pimpinan dahulu," kata Bima.
Bima mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki BKN, masih ada 385 instansi yang melakukan pengisian formasi ke sistem SSCASN. Namun, ada formasi 89 instansi yang masih divalidasi, lalu 7 instansi sedang revalidasi instansi, dan 40 instansi menunggu pendaftaran dibuka.
“Diharapkan bisa selesai validasi malam ini (kemarin—Red) dan diumumkan besok. Yang belum selesai karena revisi formasi, pengumumannya akan menyusul,” ujar Bima.
Pada rekrutmen CPNS tahun ini, pemerintah membuka 152.286 formasi. Jumlah tersebut terdiri atas 37.425 formasi untuk kementerian/lembaga dan 114.861 formasi untuk 462 pemerintah daerah.
Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Setiawan Wangsaatmaja sebelumnya menjelaskan, penetapan formasi berdasarkan pada analisis jabatan dan analisis beban kerja.
Jenis formasi yang dibuka tahun ini terdiri atas formasi umum dan formasi khusus. Formasi khusus antara lain diperuntukkan bagi calon pelamar yang bergelar cum laude, diaspora, putra dan putri Papua dan Papua Barat, disabilitas, serta formasi lainnya yang bersifat strategis.
Pada bidang pendidikan, formasi yang disiapkan sebanyak 65.397 dan bidang kesehatan sebanyak 34.038 formasi. Sedangkan, untuk jabatan fungsional, disiapkan formasi sebanyak 31.912. Sementara, 20.903 formasi dibuka untuk posisi pelaksana teknis.
"Jadi, pengadaan ASN harus sejalan dengan pembangunan nasional, pembangunan daerah, dan potensi daerah. Inilah yang dimaksud dengan keahlian atau jabatan teknis berkeahlian yang spesifik," ungkap Setiawan.
Pendaftaran seleksi CPNS dilakukan secara daring melalui laman sscasn.bkn.go.id. Peserta hanya bisa mendaftar pada satu instansi dan satu formasi jabatan di kementerian/lembaga/pemda.
Setelah dinyatakan lulus administrasi, pelamar mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) yang direncanakan digelar pada awal Februari 2020 dan dilanjutkan dengan seleksi kompetensi bidang (SKB) pada awal Maret 2020. Pengumuman kelulusan dilakukan pada April 2020. Seperti tahun sebelumnya, SKD menggunakan //computer assisted test (CAT) untuk mencegah adanya kecurangan.
Pelaksana Tugas Kepala Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono mengingatkan para calon pendaftar agar benar-benar cermat dan teliti dalam proses peninjauan formasi. Sebab, menurut dia, banyak yang gagal pada rekrutmen CPNS tahun lalu karena tidak teliti saat mendaftar.
"Proses mendaftar harus cermat, lalui tahapan dengan baik. Tahun lalu banyak yang gagal gara-gara tidak teliti ketika mendaftar. Tentukan pilihan yang tepat. Kualifikasi yang dimiliki harus sesuai dengan yang dipersyaratkan," kata Paryono.