REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengusulkan pemberian gelar pahlawan nasional bagi beberapa pejuang setelah penobatan wartawati pertama Indonesia asal Agam, Ruhana Kuddus, sebagai pahlawan nasional tahun ini. Sumbar memiliki banyak pejuang yang berkontribusi dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia.
"Kita bersyukur Ruhana Kuddus ditetapkan Presiden sebagai pahlawan nasional. Namun kita akan terus mengusulkan nama-nama baru," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno usai menghadiri peringatan Hari Pahlawan di Padang.
Pemberian gelar pahlawan nasional kepada beberapa pejuang sudah diusulkan. Namun belum lulus dalam penilaian Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan.
Usul pemberian gelar pahlawan nasional antara lain sudah diajukan untuk sejumlah nama asal Sumatra Barat. Seperti Siti Manggopoh, perempuan Minang yang ikut berperang melawan penjajah Belanda, Inyiak Canduang dari Agam yang berperan besar dalam pembangunan sumber daya manusia di Ranah Minang sejak zaman Belanda, dan Khatib Sulaiman yang memberikan jiwa dan raganya untuk Indonesia.
"Ada beberapa lagi nama yang juga pantas jadi pahlawan nasional," kata Irwan.
Pada upacara peringatan Hari Pahlawan, Gubernur juga membacakan sambutan Menteri Sosial, yang antara lain menyebutkan bahwa siapapun bisa menjadi pahlawan masa kini dengan aksi-aksi untuk memperkuat keutuhan NKRI dan menolong sesama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
