Sabtu 09 Nov 2019 10:04 WIB

Bekas Air Wudhu untuk Budi Daya Tanaman dan Ikan di Gresik

Budi daya tanaman dan ikan memakai bekas air wudu dari Masjid Nurul Jannah, Gresik.

Red: Nur Aini
 Warga sedang mengambil air wudhu
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Warga sedang mengambil air wudhu

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Petrokimia Gresik membuat konsep kebun budi daya tanaman dan ikan dengan memanfaatkan bekas air wudhu dari Masjid Nurul Jannah milik perusahaan tersebut di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi mengatakan kebun budi daya ini sebagai wujud perusahaan dalam memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mendukung konsep eco-masjid.

Baca Juga

"Terobosan ini merupakan salah satu langkah perusahaan dalam menguatkan konsep Masjid Nurul Jannah sebagai masjid berwawasan lingkungan," kata Rahmad dalam keterangan persnya di Surabaya, Sabtu (9/11).

Ia mengatakan, pola pengairan kebun budi daya memanfaatkan air bekas wudhu jamaah masjid yang ditampung dalam sebuah bak penampungan, kemudian dialirkan melalui instalasi pipa untuk mengairi tanaman penghijauan, kolam ikan serta diteruskan ke kebun sayuran.

Kebun budi daya ini, kata dia, juga dibangun di atas lahan bekas pembuangan sampah, sehingga perusahaan benar-benar mampu mengoptimalkan sumber daya yang selama ini terbuang dan disulap menjadi fasilitas yang memiliki nilai.

"Melalui kebun budi daya ini, masjid memperoleh pendapatan dari hasil panen sayur dan ikan. Selain itu juga dapat menjadi sarana belajar bagi masjid dan abang becak tentang budi daya pertanian. Sehingga memiliki fungsi sebagai media untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Masjid Nurul Jannah," katanya.

Ia mengatakan, keberadaan Masjid Nurul Jannah juga memiliki fasilitas "Pondok Abang Becak" untuk tempat tinggal para abang becak.

"Mereka adalah warga pendatang yang mengais rezeki di sekitar masjid dan perusahaan serta tidak memiliki tempat tinggal. Kebanyakan dari abang becak adalah seorang petani di kampung halamannya, sehingga perusahaan memfasilitasi kemampuan mereka bercocok tanam dengan menyediakan kebun budidaya sayuran dan ikan," katanya.

Sebelumnya, Masjid Nurul Jannah juga sudah dikenal sebagai eco-masjid, seperti terlihat pada desain bangunan.

"Desain masjid ini benar-benar menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis, jamaah bisa tetap merasa sejuk meskipun tidak menggunakan AC. Arsitektur masjid bergaya Jawa ini mampu menghemat energi, dan dapat meminimalisasi emisi freon yang dapat merusak ozon," katanya.

Kompleks Masjid Nurul Jannah juga semakin rindang dengan adanya berbagai tanaman penghijauan, mulai dari halaman, tempat parkir hingga sejumlah fasilitas bangunan masjid lainnya. Langkah tersebut memperkuat konsep Masjid Nurul Jannah sebagai masjid berwawasan lingkungan.

Ketua Takmir Masjid Nurul Jannah Petrokimia Gresik, Rohmad menjelaskan, pihaknya ingin mejadikan Masjid Nurul Jannah sebagai masjid yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar melalui berbagai inovasi atau terobosan.

Ia mengatakan jika keberhasilan inovasi yang selama ini dilakukan oleh Takmir Masjid Nurul Jannah adalah berkat dukungan dari Manajemen Petrokimka Gresik. Sehingga mampu menjadikan Masjid Nurul Jannah Petrokimia Gresik sebagai masjid berwawasan lingkungan serta dapat memberikan manfaat lebih banyak lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement