Sabtu 09 Nov 2019 10:29 WIB

Keluarga Tanggap Bencana Pilar Ketangguhan Bangsa

PALEMBANG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah menyelenggarakan Tanwir ke-2 di Palembang, 8-11 November 2019. Tema yang diangkat dalam Tanwir Nasyiatul Aisyiyah ini adalah Gerakan Keluarga Muda Tangguh untuk Kesejahteraan Bangsa.PPNA mengangkat 10 Pilar Keluarga Muda Tangguh.

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Keluarga Tanggap Bencana Pilar Ketangguhan Bangsa
Keluarga Tanggap Bencana Pilar Ketangguhan Bangsa

PALEMBANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah menyelenggarakan Tanwir ke-2 di Palembang, 8-11 November 2019. Tema yang diangkat dalam Tanwir Nasyiatul Aisyiyah ini adalah Gerakan Keluarga Muda Tangguh untuk Kesejahteraan Bangsa.

PPNA mengangkat 10 Pilar Keluarga Muda Tangguh. Pada pilar ke-10, yaitu Tanggap Bencana,  Nasyiatul Aisyiyah sebagai gerakan sosial bagi perempuan muda yang mendorong kemandirian perempuan, advokasi bagi perempuan sebagai nilai perjuangan, dan pendidikan bagi perempuan sebagai landasan gerakan.

Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, menyatakan kader NA dan alumninya juga sangat kuat kontribusinya dalam perkembangan MDMC sebagai lembaga yang bertugas mengkoordinasikan bencana di tingkat pimpinan pusat Muhammadiyah. Beberapa alumni Nasyiatul Aisyiyah menjadi penggerak MDMC di tingkat pusat saat ini. Kontribusi kader NA juga berperan pada gerak MDMC di PWM dan PDM serta pos koordinasi darurat bencana di berbagai kejadian di Indonesia.

“Keluarga Tanggap Bencana yang digagas PPNA merupakan upaya menuju ketangguhan bangsa. Dalam konteks penanggulangan bencana, keluarga menjadi fokus dalam upaya ketangguhan bencana. Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat memiliki peran dalam pengurangan risiko bencana. Di dalamnya terdapat orang tua yang berperan sebagai agen pengetahuan mengenai dampak dan risiko bencana,” tutur Budi Setiawan.

Sadar akan tingginya risiko bencana di Indonesia maka pilar Keluarga Tanggap Bencana yang diangkat PPNA menjadi fokus melalui peningkatan kapasitas dan pemahaman akan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Perlunya seorang perempuan atau dalam hal ini ibu sebagai pusat keluarga untuk memiliki pemahaman mengenai bencana di tingkat keluarga sehingga meminimalkan risiko tingginya korban ketika terjadi bencana.

Kunci dari keluarga tanggap bencana adalah adanya kesadaran akan risiko bencana, sadar akan lingkungannya sehingga memunculkan pengetahuan dan peningkatan kapasitas untuk berdaya. Dalam hal ini, berdaya berarti mampu untuk menyelamatkan diri sendiri, keluarga, dan dalam lingkup lebih luas yaitu menyelamatkan tetangga.

Sejalan dengan semangat PPNA untuk melindungi hak kelompok rentan atas perlindungan, keamanan, dan kelangsungan hidup, MDMC PP Muhammadiyah mendukung pilar Keluarga Tanggap Bencana melalui pemahaman pengurangan risiko bencana di tingkat keluarga dan peningkatan kapasitas kesiapsiagaan bencana. Terutama Pendidikan pengurangan risiko bencana dalam keluarga merupakan kegiatan jangka Panjang dan menjadi bagian untuk menuju ketangguhan bangsa. (Aulia/Riz)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement