jatimnow.com - Bermodal pakaian seragam yang dibeli di Pasar Turi, Adi Prayitno alias Broto (37), berhasil mengelabuhi sekuriti dua kantor yang ada di Surabaya. Sejumlah barang berharga ia gondol setelah para pemiliknya lengah.
Dengan penyamaran itu, ia berhasil mencuri barang berharga milik karyawan Kantor UPTD Dinas Pendapatan Daerah Surabaya di Jalan Bumi Indah, Sambikerep dan Pos Kantor Menwa serta Gedung UKM Softball Unesa di Kompleks Unesa Jalan Lidah Wetan, Lakasantri.
Selama beraksi di tiga lokasi itu, Broto berhasil mencuri laptop hingga ponsel serta surat berharga milik para korbannya. Warga Jalan Perak Timur yang indekos di Jalan Kalianak Barat, Surabaya itu mengantongi keuntungan Rp 30 juta setelah menjual barang-barang curiannya.
Namun, aksinya di salah satu TKP ternyata terekam CCTV. Sehingga saat korban melapor ke Satreskrim Polrestabes Surabaya, Tim Unit Jatanras berhasil mengidentifikasi Broto dari rekaman CCTV tersebut.
"Ada ciri khusus saat pelaku berjalan. Dari itulah kami berhasil mengidentifikasinya dan kami menangkapnya saat hendak beraksi di sebuah kantor," terang Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya, Iptu Giadi Nugraha, Jumat (8/11/2019).
Pelaku Broto kemudian digelandang ke Mapolrestabes Surabaya untuk diperiksa. Dalam pemeriksaan terungkap bahwa barang hasil curiannya dijual ke dua orang penadah, yang kemudian menyusul ditangkap.
Giadi dan Kasubnit Jatanras Iptu Tio Tondy serta timnya menangkap dua penadah yang bernama Sugianto (44), warga Krembangan dan Guntur Sihombing Silaban (50), warga Jalan Manukan Lor IV-K, Surabaya.
"Pelaku Broto mencuri sendirian dan selalu beraksi siang hari. Setelah dapat hasil, ia jual ke dua penadah yang juga kami tangkap itu," tambah Alumnus AKPOL tahun 2012 ini.
Sebelum mencuri, Broto terlebih dahulu memetakan sasarannya. Setelah mendapat sasaran, ia membeli seragam seperti pegawai kantor yang ditargetnya itu. Ia memastikan seragam yang diguanakan pegawai kantor, pada hari ia melakukan aksinya. Saat seragam sudah terpakai, Broto dengan santai masuk ke kantor tersebut.
Jangankan karyawan kantor, sekuriti kantor yang disasar itu sama sekali tidak curiga dengan gelagat Broto. Setelah berhasil masuk, Broto menuju ke satu persatu ruangan, kemudian mengambil barang berharga di ruangan tersebut.
"Untuk penadah, ada yang memang membeli barang curian berupa emas, laptop dan ponsel, ada yang mendapat barang cuma-cuma dari Broto," beber Giadi.
Setelah mendapat uang dari penadah, Broto langsung menuju Tretes, Pasuruan untuk berfoya-foya. Uang hasil penjualan barang curian itu ia habiskan bersama wanita di Tretes serta minum-minuman keras.
"Saya membeli seragam itu di Pasar Turi. Rata-rata harganya Rp 80 ribu," ucap Broto.