jatimnow.com -- Warga di beberapa wilayah di Kota Blitar, masih mengalami krisis air bersih. Dalam dua hari terakhir, Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar mulai mendristibusikan bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan.
Plt Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, Pemkot Blitar mulai mengirim tiga tanki air bersih dengan kapasitas total 15 ribu liter setiap harinya kepada warga terdampak kekeringan. Menurut Santoso, droping air bersih ini dilakukan berdasarkan permintaan warga. Dari hasil pantauan di lokasi, selain mengering, beberapa sumur warga juga menyusut sehingga warga sudah tidak bisa mendapatkan air dari dua sumber itu.
Baca juga: Ketika Warga di Kota Blitar Hidup dengan Minimnya Air Bersih
"Karena kita tahu kondisi panasnya memang ekstrem. Sumur warga juga sudah menyusut. Kalau kita tidak membantu keinginan warga, kasihan terutama untuk kebutuhan air bersih," ujar Santoso, Jumat (8/11/2019).
"Untuk warga yang sudah mengirimkan surat (permintaan pengiriman air bersih), kami minta untuk menyiapkan wadah penampung seperti ember dan sebagainya. Yang belum silahkan melapor, nanti akan kita suplai," tambah Santoso.
Sementara itu, warga mengaku sudah kesulitan air bersih sejak sepekan lalu. "Sudah seminggu lebih mas. Ya dapat dari pemberian (air) dari tetangga yang punya air lebih. Kalau nggak lebih, mana berani mas. Ya perasaan juga," ungkap Dinsri Kustanti, warga RT 01 RW 03 Kelurahan Ngadirejo.
Kelurahan Ngadirejo merupakan satu dari beberapa titik yang mengalami kelangkaan air bersih. Kejadian ini merupakan kali pertama di Kota Blitar. Sebagian warga di wilayah ini kini bergantung pada pengiriman air bersih dari Pemkot Blitar.
"Alhamdulillah mas, Tuhan yang membalas," ungkap Kustanti sambil bergegas membawa jerigen berisi air bersih.