REPUBLIKA.CO.ID, SABANG -- Pemerintah Kota Sabang menggelar Sabang International Freediving Competition (SIFC) 2019, dan perserta mengagumi keindahan Teluk Balohan yang menjadi titik pelaksanaan tahunan tersebut.
Atlet freedive asal Jepang Mariko Kaji menilai Teluk Balohan tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk lokasi selam bebas (freedive). Kata dia, air dalam lautan itu terasa hangat serta arus air tidak begitu deras dan permukaan air juga sangat tenang.
Menurutnya, kondisi itu membuat penyelam bebas bisa menikmati freediving dengan nafas tunggal tersebut.
“Airnya hangat, enggak ada arus dan untuk pemula sangat bisa, yang jelas enggak ada arus, permukaannya tenang dan aman untuk freediving,” katanya, di Sabang, Kamis (7/11).
Perhelatan SIFC tahun ini diikuti sebanyak 40 peserta dari 17 negara di dunia. Kegiatan itu berlangsung sejak 2-7 November 2019. Freediving itu menjadi favorit wisatawan untuk menikmati keindahan pulau terluar paling barat Indonesia tersebut.
Olahraga itu terbilang sangat ekstrem. Para atlet menyelam ke perut laut tanpa menggunakan bantuan tabung gas. Dan spot untuk olahraga ini cukup menjanjikan di kawasan Teluk Balohan. Para peserta menyelam dengan kedalaman bervariasi hingga 100 meter.
Peserta dari Mexico Surya Lecona menyebutkan Sabang menjadi tempat yang asyik untuk menyelam. Menurut dia laut Sabang memiliki air yang sangat jernih. Bahkan turut mengagumi budaya daerah itu seperti tradisi tarek pukat.
“Di sini enak, nyaman, performance kami di bawah laut bisa bagus, ini tempat (freediving Teluk Balohan) paling bagus menurut saya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sabang, Murdiana mengatakan SIFC itu merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun, dan diikuti penyelam internasional.
Kata dia, Sabang memiliki lokasi yang ideal untuk freediving. Hanya berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai dengan kedalaman mencapai sekitar 120 meter.
“Sangat jarang ditemui lokasi penyelaman khusus freediving yang potensial seperti ini, maka ini merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Sabang dan layak kita manfaatkan untuk kemudian kita promosikan. Kegiatan freediving ini merupakan sebuah kejuaraan kelas dunia,” katanya.