Kamis 07 Nov 2019 03:47 WIB

Emil Jajaki Komitmen Jepang Bantu Program Lingkungan

Ridwan Kamil sebut Jepang mau bantu program lingkungan salah satunya sungai Citarum

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memulai lawatan kerjanya ke Jepang dengan menggelar sejumlah pertemuan dengan berbagai pihak terkait komitmen pembangunan dan rencana investasi di Jawa Barat.

Pertemuan tersebut dimulai dengan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang (Ministry of the Environment of Japan) kemudian dengan pihak Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) pada Selasa (5/11) di Tokyo, Jepang. 

Ridwan Kamil mengatakan, pertemuannya dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Jepang Nakayama membicarakan rencana dan komitmen bantuan terhadap sejumlah program lingkungan di Jabar. “Pertama, dukungan Jepang untuk pemulihan Sungai Citarum, dari mulai pengolahan limbah industri yang canggih akan dihibah dan dikerjasamakan,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam siaran persnya, Rabu malam (6/11).

Kemudian, kata dia, rencana dukungan pada proyek Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir sampah (TPPAS) regional Legok Nangka di Kabupaten Bandung terkait program Green Business yang diikuti Jepang. “Nah, beliau (Wamen Lingkungan Jepang) menyarankan ini akan dibahas secara teknis di bawah, agar bantuan program terkait lingkungan dari Jepang di 2020 bisa dilaksanakan,” katanya. 

Dalam kesempatan yang sama Emil juga menyampaikan permintaan keterlibatan perusahaan-perusahaan Jepang yang memiliki pabrik di Jabar untuk menyalurkan dana CSR-nya untuk turut serta dalam pemulihan dan penghijauan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Menurutnya dukungan untuk program lingkungan pun datang dari JICA yang menyambut baik target pemerintah menjadikan Citarum sungai terbersih dan ramah lingkungan pada 2024. 

“JICA akan memastikan banyak bantuan dalam bentuk dana dan teknologi dan kepakaran dalam membantu Jabar mempercepat program Citarum Harum,” kata Emil.

Kedua, kata dia, dalam pertemuan tersebut JICA juga mendorong Jabar menjadi percontohan program pengelolaan sampah menjadi energi (waste to energy). Nantinya, JICA akan membantu mengawal proyek TPPAS Legoknangka juga 3-4 proyek serupa di sejumlah wilayah.

“Ada 3-4 proyek Waste to Energy yang akan dibantu JICA dalam prosesnya. Lewat support JICA maka kredibilitas proyek ini di mata internasional menjadi sangat baik. Insyaallah Jabar menjadi percontohan yang baik untuk provinsi ramah lingkungan,” paparnya.

JICA juga, kata Emil, akan tetap komitmen mendorong investasi ke Indonesia lewat kerjasama antar pemerintah (G to G). Emil mencontohkan kontribusi tersebut lewat pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang yang akan memenuhi standar pembangunan berkelanjutan. “Jadi standar-standar internasional bisa kita penuhi, kalau berhasil bukan hanya untuk Jawa Barat dan Indonesia, namun untuk dunia dan Jepang,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement