Rabu 06 Nov 2019 20:55 WIB

Golkar Beri Penghargaan kepada Jusuf Kalla

Golkar memberikan Jusuf Kalla penghargaan karya utama.

Rep: Nawir Arsyad/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berbincang dengan Presiden Joko Widodo,Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dan Wakil Presiden ke 10 dan 12 Jusuf Kalla saat memperingati HUT ke-55 tahun Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berbincang dengan Presiden Joko Widodo,Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dan Wakil Presiden ke 10 dan 12 Jusuf Kalla saat memperingati HUT ke-55 tahun Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) menerima Penghargaan Karya Utama dari Partai Golkar. Penghargaan tersebut diberikan kepadanya saat perayaan HUT ke-55 partai berlambang pohon beringin itu.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyebut bahwa JK merupakan salah satu kader terbaik yang lahir dari partainya. Prestasi dan pencapaian beliau juga dinilai unik dan membanggakan bagi Indonesia dan Golkar.

Baca Juga

"Pak JK dua kali menjadi wakil presiden di dua pemerintahan yang berbeda, yaitu pemerintahan Pak SBY dan Pak Jokowi. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Indonesia," ujar Airlangga di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).

Selain itu, JK juga dikenal sebagai tokoh yang banyak akal, lincah, dan berpikir praktis. Serta selalu bekerja tanpa mengenal lelah, sehingga mengukir pencapaian di banyak bidang kehidupan.

"Oleh karena itu, sekali lagi, atas nama keluarga besar Partai Golkar, saya mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Jusuf Kalla. Semoga dedikasi dan pengabdian beliau bagi bangsa Indonesia menjadi sumber inspirasi bagi kita semua," ujar Airlangga.

Sementara itu, Airlangga menyampaikan bahwa Golkar akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional pada 3 hingga 5 Desember 2019. Acara tersebut akan digelar di Jakarta, di mana salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum partai.

Ia mengingatkan kepada kader dan pengurus untuk menjadikan Munas ini sebagai momentum persatuan yang hangat dan bersahabat. Terkait polemik yang sempat terjadi di Golkar, Airlangga menilai hal tersebut sebagai hal yang biasa dalam dunia politik.

"Barangkali dalam Munas nanti akan terjadi dinamika dan riak-riak kecil, namun semua itu adalah bagian dari tradisi demokrasi yang justru membesarkan Partai Golkar," ujar Airlangga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement