Rabu 06 Nov 2019 18:24 WIB

Perlu Sinergi Wujudkan ASI Eksklusif

Pencapaian ASI eksklusif di Padang masih di bawah target 80 persen.

Ibu menyusui bayinya.
Foto: Republika/Prayogi
Ibu menyusui bayinya.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Akademisi Universitas Andalas (Unand) Padang Rozidateno Putri Hanida M.PA menilai perlu sinergi pemangku kepentingan untuk bisa mewujudkan pemberian ASI eksklusif di kota Padang. Kebijakan terkait ASI di Padang sudah ada namun belum sinkron.

"Selama ini masing-masing pemangku kepentingan di Padang sudah menjalankan program untuk meningkatkan target pemberian ASI eksklusif namun masih jalan sendiri dan belum bersinergi," kata dia di Padang, Rabu (6/11).

Baca Juga

Menurutnya saat ini pencapaian ASI eksklusif di Padang masih rendah berada pada angka 76 persen dari target 80 persen. "Ada banyak faktor penyebab dan salah satunya adalah kurangnya sinergi para pihak," katanya.

Ia menyampaikan Dinas Kesehatan punya program, bidan, organisasi dan lainnya tapi belum bersinergi dan terhubung. Pada sisi lain ia juga masih menemukan adanya oknum tenaga kesehatan yang memberikan souvenir susu formula kepada ibu yang melahirkan di rumah sakit.

"Padahal secara aturan itu tidak dibolehkan," kata dia.

Ia melihat secara regulasi aturan yang mendukung pemberian ASI eksklusif sudah ada di Padang maupun di Sumbar. Sekarang yang diperlukan adalah upaya mengimplementasikan lebih optimal.

Ketua AIMI Sumbar Ria Oktorina menyampaikan perlu sinergi banyak pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ASI ekslusif. Selain itu juga perlu edukasi dan sosialisasi kepada ibu bagaimana memberikan ASI yang benar, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement