TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM--Berdasarkan cetatan BPJS Kabupaten Tasikmalaya, dari 1,7 juta penduduk Kabupaten Tasikmalaya, baru 64 persen yang sudah tercatat sebagai peserta BPJS. Hal ini membuat, Kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah yang paling rendah kepesertaan di wilayah Jawa Barat.
AYO BACA : Kejari Tasikmalaya Bantah Ada Oknum Peras dan Intimidasi Kades
Kepala BPJS Kabupaten Tasikmalaya Erdiansyah menuturkan, rendahnya jumlah kepesertaan ini didasari oleh masih lemahnya kesadaran terkait manfaat ikut dalam kepesertaan BPJS di masyarakat.
AYO BACA : Dispora Jabar: Afridza Layak Dinobatkan Jadi Pahlawan Olahraga
"Ini menjadi tantangan kami, untuk terus berupaya menyadarkan masyarakat tentang pentingnya ikut dalam kepesertaan BPJS, " kata Erdiansyah, Selasa (5/11/2019).
Selain dituntut untuk terus mengkampanyekan manfaat keikutsertaan BPJS, kata Erdiansyah, pihaknya juga direpotkan dengan jumlah piutang kepesertaan BPJS yang mencapai angka Rp. 25 miliar. Piutang itu muncul, karena banyak maayarakat yang tidak melakukan iuran setiap bulan karena berbagai alasan.
Piutan itu, lanjut Erdiansyah, untuk kelas 1 sebanyak Rp. 12 miliar, kelas 2 sebanyak Rp. 13 miliar dan kelas 3 sebanyak 3 miliar.
"Kita berharap, masyarakat atau peserta BPJS untuk selalu membayar iuran tiap bulan. Karena jika tidak, keanggotaan otomatis akan dinonaktifkan serta munculnya tunggakan tadi, " ucapnya.
AYO BACA : Gasak Motor dalam 15 Detik, Pelaku Curanmor Dibekuk di Tasik