REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh mengapresiasi perusahaan Google dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam merespons laporan. Pemkot Banda Aceh melaporkan konten pornografi di aplikasi Google Maps.
Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Banda Aceh, Taufiq Alamsyah mengatakan laporan disampaikan melalui situs aduankonten.id yang disediakan Kemenkominfo pada Senin (4/11). Laporan itu kemudian sudah ditindaklanjuti pada Selasa (5/11).
"Sudah direspons, ya buktinya gambar yang mengandung unsur pornografi dan tulisan di tangan protes terhadap pelaksanaan syariat Islam yang ada di Google Maps jika diketik Aceh atau Banda Aceh sudah tidak ada lagi," katanya pada Republika.co.id, Selasa (5/11).
Sebelumnya, warga Aceh resah dengan munculkan gambar seorang lelaki tanpa pakaian ketika memasukkan kata pencarian Aceh dan Banda Aceh di aplikasi Google Maps. Selain tidak mengenakan pakaian atau telanjang, lelaki itu menulis protest sharia law atau protes syariat Islam di telapak tangan kirinya.
Taufiq mengapresiasi cepatnya respons Google dan Kemenkominfo dalam menanggapi laporan Pemkot Banda Aceh. Ia berharap ke depannya Google dapat meningkatkan pengawasan agar hal serupa tak terulang. "Harapan kami Google ke depan dapat membatasi konten-konten yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya.