REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Turis asal China masih mendominasi kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada September 2019. "Wisman yang datang di Sulut masih didominasi warga China sebanyak 10.442 orang atau sebesar 87,90 persen, dari total wisman," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Ateng Hartono, Senin (4/11).
Ateng mengatakan hal ini karena adanya penerbangan langsung antara Manado dengan China yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir ini. "Hal ini merupakan kebijakan dari Pemerintah Sulut, yakni Gubernur Olly Dondokambey dalam meningkatkan sektor pariwisata," kata Ateng.
Ia berharap penerbangan dengan jalur baru juga bisa terjadi sehingga kunjungan wisman semakin banyak. Selain dari China, juga diikuti oleh Jerman 300 orang (2,53 persen), Australia 203 orang (1,71 persen), Amerika 111 orang (0,93 persen), dan Belanda 106 orang (0,89 persen).
Kemudian, Jepang 94 orang (0,79 persen), Inggris 90 orang (0,76 persen), Singapura 78 orang (0,66 persen), Perancis 41 orang (0,35 persen), Malaysia 28 orang (0,24 persen). Dia menjelaskan jumlah wisman yang datang ke Sulut melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi pada September 2019 sebanyak 11.879 orang menurun sebesar 16,20 persen dibanding Agustus 2019 yang berjumlah 14.175 Orang.
Jika dibandingkan dengan September 2018 Kunjungan wisman ke Sulawesi Utara menurun sebesar 6,68 persen. Jumlah wisatawan mancanegara Sulawesi Utara hingga September 2019 secara kumulatif mencapai 99.191 orang. Angka ini meningkat dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara secara kumulatif pada September 2018, yaitu 99.178 orang.