Senin 04 Nov 2019 14:28 WIB

Khofifah Siap Duduk Bersama Risma Bahas Polemik GBT

Pembahasan bersama demi kesuksesan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku siap duduk bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membahas polemik Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Pembahasan bersama demi kesuksesan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021.

"Sebenarnya bukan persoalan siap atau tidak siap, tapi saya ini terbuka dengan siapa saja. Tadi saya juga mendengarkan masukan dari guru-guru," ujar Khofifah yang ditemui di Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya, Senin (4/11).

Baca Juga

Orang nomor satu di Jatim itu juga menegaskan, sebagai orang yang lahir dan besar di Kota Surabaya maka ia akan selalu bersikap terbuka terhadap siapa saja. "Namanya wong Suroboyo iku terbuka. Anytime anywhere," ucap gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut.

Stadion Gelora Bung Tomo menjadi pembicaraan setelah menjadi salah satu calon venue Piala Dunia U-20 dua tahun mendatang. Apalagi, persoalan aroma sampah di sekitar stadion yang kini menjadi opini publik.

Sebelumnya, Khofifah mengkhawatirkan bau sampah di TPA Benowo yang masuk ke Stadion GBT Surabaya saat perwakilan FIFA melakukan peninjauan ke lokasi salah satu arena Piala Dunia U-20 tahun 2021 di Indonesia. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainuddin Amali juga angkat bicara mengenai masalah ini.

Ia meminta masing-masing pihak menghilangkan ego demi kemajuan olahraga Tanah Air. Menteri yang juga politikus Partai Golkar ini mengatakan agar niat menjadi tuan rumah berjalan sukses maka sejumlah pihak, termasuk Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, harus duduk bersama tanpa mencari siapa yang salah sehingga ada jalan keluar.

"Yang penting adalah bagaimana persyaratan sesuai penetapan FIFA dapat terpenuhi. Mengelola olahraga tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri dan harus bergotong-royong. Kuncinya harus bisa menurunkan ego masing-masing dan duduk bareng," kata dia.

Sementara itu, selain Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, sembilan stadion yang sudah diajukan PSSI ke FIFA sebagai calon venue adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor dan Stadion Manahan di Solo. Berikutnya, Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar Bali, Stadion Mandala Krida di Yogyakarta, Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Wibawa Mukti di Cikarang Timur, Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi, serta Stadion Si Jalak Harupat di Bandung.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement