REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempromosikan potensi wisata bahari di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, melalui olahraga surfing atau selancar dengan menggelar kegiatan Widarapayung Surfing Competition 2019.
Kegiatan yang digelar di Pantai Widarapayung, Cilacap, 2-3 November 2019, dibuka Sekretaris Daerah Cilacap Farid Ma'ruf dan diikuti 80 peselancar dari berbagai daerah di Indonesia serta beberapa peselancar dari luar negeri yang akan melakukan ekshibisi.
Saat ditemui wartawan di sela kegiatan, Farid mengharapkan kompetisi selancar tersebut dapat digelar setiap tahun.
"Diharapkan kegiatan ini dapat digelar setiap tahun. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih meriah lagi," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Cilacap terus menjalin kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif termasuk Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Dengan demikian, kata dia, potensi wisata bahari Cilacap dapat terangkat dan wisatawan akan berdatangan sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Potensi wisata bahari di Cilacap cukup banyak, mulai dari kota (Cilacap) sampai Jetis," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinporapar Kabupaten Cilacap Heroe Harjanto mengatakan selancar telah menjadi olahraga yang populer di dunia. Banyak wisatawan dan pecinta olahraga selancar yang datang ke Indonesia untuk mencari ombak yang bagus.
Sebagai daerah pesisir, kata dia, Cilacap memiliki ombak yang bagus dan dapat menjadi destinasi surfing internasional, antara lain Pantai Widarapayung dan Pantai Rancababakan yang ada di Pulau Nusakambangan. Bahkan, kata dia, beberapa peselancar dari luar negeri berencana akan melakukan ekshibisi di Pantai Rancababakan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM terkait dengan rencana kegiatan di Pantai Rancababakan tersebut," katanya.
Ketua Panitia Widarapayung Surfing Competition 2019 Ikbalul Murid mengatakan kegiatan tersebut sebenarnya merupakan yang ketiga kalinya digelar, yakni pertama pada 2010 dan kedua pada 2012. Akan tetapi untuk kegiatan yang digelar pada tahun 2019, kata dia, mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. "Kami sampaikan terima kasih kepada kementerian yang telah mendukung kegiatan ini," katanya.
Dia mengatakan Widarapayung Surfing Competition 2019 diikuti 80 peselancar dari berbagai daerah di Indonesia seperti Bali, Lombok, Pelabuhan Ratu, Pangandaran, dan Banyuwangi.
"Ada juga yang datang dari Jepang, Prancis, dan Jerman untuk mengikuti ekshibisi," katanya.
Salah seorang peselancar lokal Widarapayung, Ari Adi Saputra (23 tahun) mengaku telah mengikuti kompetisi di berbagai daerah seperti Pelabuhan Ratu, Batu Karas, Pangandaran, dan Pacitan.
"Hari ini ombak di sini sedang jelek. Kondisi ombak di sini tergantung angin," katanya.
Ia mengharapkan kegiatan tersebut ke depan dapat dikemas lebih baik lagi sehingga makin banyak wisatawan dan peselancar yang datang ke Widarapayung.