Sabtu 02 Nov 2019 05:07 WIB

Wamena Masih Dalam Tahap Pemulihan

Proses perbaikan infrastrukur dan bangunan-bangunan akibat kerusuhan sedang dilakukan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Mendagri Tito Karnavian (keempat kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keempat kiri), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri), Gubernur Papua Lukas Enembe (kelima kiri) dan Bupati Jayawijaya John Richard Banua (kedua kiri) mengamati bangunan yang terbakar saat kerusuhan lalu di Kantor Bupati Jayawijaya, Wamena, Papua, Senin (28/10/2019).
Foto: Antara/Anyong
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Mendagri Tito Karnavian (keempat kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keempat kiri), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri), Gubernur Papua Lukas Enembe (kelima kiri) dan Bupati Jayawijaya John Richard Banua (kedua kiri) mengamati bangunan yang terbakar saat kerusuhan lalu di Kantor Bupati Jayawijaya, Wamena, Papua, Senin (28/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kependam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, mengatakan, situasi Wamena, Papua, hingga Jumat (1/11) malam kondusif. Proses perbaikan infrastrukur dan bangunan-bangunan akibat kerusuhan beberapa waktu lalu sedang dilakukan.

"Situasi kondusif aman terkendali. Kan lagi kegiatan pemulihan infrastruktur, pembangunan kembali bangunan-bangunan yang kemarin korban kerusuhan itu," jelas Eko melalui sambungan telepon, Jumat (1/11).

Eko menerangkan, pada Jumat ada dua penerbangan yang mengangkut kembali pengungsi ke Wamena dari Jayapura, Papua. Ada sekitar 243 pengungsi yang kembali ke Wamena setelah mengungsi akibat kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Sudah dari hari Rabu kemarin 128 (pengungsi). Hari ini 120 tambah 123. Jadi lebih dari 350 (pengungsi) ya," kata Eko.

Jumlah 128 pengungsi yang kembali pada Rabu (30/10) lalu terdiri dari orang dewasa, anak-anak, dan pelajar. Sebagian besarnya merupakan guru-guru yang mengajar dan dinas di Wamena. Menurutnya, hingga saat ini TNI belum menentukan batasan pendaftaran bagi pengungsi yang ingin difasilitasi untuk kembali ke Wamena.

"Masih dibuka sampai dengan belum ada batasannya ya. Kita tetap mendukung memfasilitasi dari instruksi Panglima TNI, kami kodam dan lanud memfasilitasi," tuturnya.

Sebelumnya, kerusuhan di Wamena yang terjadi 23 September menyebabkan 33 orang meninggal, 76 orang luka-luka. Sekitar 1.000 rumah serta kendaraan dibakar dan dirusak para perusuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement