Jumat 01 Nov 2019 11:57 WIB

Ditanya Kasus Novel, Ini Reaksi Kapolri yang Baru

Presiden meminta Kapolri Idham Aziz fokus bekerja.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo menyerahkan tongkat komando kepada Kapolri Jenderal Idham Aziz saat dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/11).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo menyerahkan tongkat komando kepada Kapolri Jenderal Idham Aziz saat dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setelah resmi dilantik sebagai Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis berjanji akan segera meneruskan program-program dari Kapolri sebelumnya. Ia pun diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar terus fokus bekerja.

"Kalau masalah program saya, saya sudah paparkan ketika fit and proper sehingga secara cepat akan saya tindaklanjuti setelah saya serah terima dengan bapak Mendagri yang rencana akan dilaksanakan tanggal 6 hari Rabu, tanggal 6 November," ujar Idham usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11).

Baca Juga

Kendati demikian, saat ditanya terkait kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan di akhir wawancaranya, ia enggan menanggapi. Idham lebih memilih langsung meninggalkan lokasi wawancara dengan awak media. 

Namun, Idham berjanji, akan mengemban amanah dan tugasnya sebagai Kapolri. Selain itu, ia juga mengatakan akan meningkatkan kerjasama dengan TNI guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh daerah. 

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal menjelaskan, hingga saat ini tim teknis pengungkapan kasus Novel terus bekerja maksimal untuk mengungkap kasus penyerangan ini. Ia bahkan menyebut tim teknis telah menemukan sejumlah hal yang signifikan dalam kasus ini.

"Ada hal-hal yang sangat signifikan, tolong digarisbawahi. Sangat signifikan yang sudah kami dapat. Doakan saja, Insya Allah kalau Tuhan Ridho kami akan mengungkap kasus ini," jelas Iqbal.

Iqbal memastikan penyelidikan dan pengungkapan kasus Novel Baswedan akan terus berjalan siapapun pemimpin di institusi Polri. 

"Kan institusi Polri itu berjalan siapapun Kapolri-nya, ini adalah sistem secara organisatoris. Kapolri, tetap jabatan yang secara sistemik melakukan pekerjaan, ada tugas dan tanggung jawab sesuai dengan job desk. Sehingga kalau ada pergantian terus jalan, bukan kepada personnya, tetapi pada jabatannya," jelas dia. 

Untuk menyelesaikan kasus Novel, Kapolri pun akan segera menunjuk Kapala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) yang baru. Kapolri akan menginstruksikan Kabareskrim baru untuk mempercepat pengungkapan kasus Novel. 

"Dan, Kabareskrim yang baru akan diperintahkan untuk segera menuntaskan kasus Novel Baswedan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement