Jumat 01 Nov 2019 08:21 WIB

Soal Mafia Perizinan, Wali Kota Risma: Itu Fitnah

Muncul isu adanya mafia perizinan di Pemkot Surabaya yang dibantah Wali Kota Risma

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan isu mafia perizinan di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya adalah fitnah. Menurutnya, Pemkot Surabaya mempunyai tim dan pengurusannya secara online.

Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Risma saat menanggapi pertanyaan Politisi NasDem Imam Safi'i saat rapat paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya, Kamis (31/10/2019).

"Perizinan yang keluar, kami mempunyai tim. Dari perguruan tinggi, bahkan sering kali saya minta LO dari kejaksaan," tandas Wali Kota Risma.

Imam sebelumnya menyinggung perizinan dua proyek pembangunan di dekat RS Siloam yang mengakibatkan amblesnya Jalan Raya Gubeng dan SPBU Jalan Pemuda.

"Tolong itu bisa dijelaskan," kata Imam.

Wali Kota Risma kembali menegaskan jika mafia perizinan tidak benar.

"Insya Allah itu tidak ada. Tolong jangan percaya fitnah," tegas Wali Kota Risma.

Menurut wali kota wanita di Kota Surabaya ini, perizinan di Pemkot adalah online. Proses itu pun didampingi pihak kejaksaan dan kepolisian yang tergabung dalam TP4D. Selain itu juga ada tim dari perguruan tinggi.

"Tim itu lengkap, jadi tolong itu adalah fitnah. Betapa itu menyakitkan saya," ujar Wali Kota Risma.

Risma mengklarifikasi anaknya (Fuad Benardi) yang selama ini difitnah sebagai mafia perizinan.

"Kemarin anak saya difitnah kena narkoba. Kemarinnya lagi difitnah makelar. Saya cuman nggak tahu itu suaranya siapa? Suaranya cuman begini, 'Ini Fuad yang ngurus". Fuad itu siapa juga?" kata Wali Kota Risma.

Jika dugaan adanya mafia perizinan benar, maka Wali Kota Risma menyebut dirinya sudah kaya raya.

"Kalau saya begini (benar ada mafia perizinan), saya sudah kaya raya sejak kemarin," lanjutnya.

Wali Kota Risma berharap dirinya tidak terkena fitnah lagi dan jika memang benar ada mafia perizinan, maka dirinya siap untuk dihukum.

"Bila fitnah itu benar, biar saya dihukum. Tapi kalau fitnah itu tidak benar, saya berharap fitnah itu akan kembali kepada yang memfitnah," tandasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement