Rabu 30 Oct 2019 21:28 WIB

Bamsoet Nilai Idham Azis Sosok Tepat Jabat Kapolri

Idham dinilai berhasil menunjukan profesionalitas dan kualitasnya sebagai patriot.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo berbicara dalam wawancara khusus untuk Kantor Berita Antara di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo berbicara dalam wawancara khusus untuk Kantor Berita Antara di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung terpilihnya Komjen (Pol) Idham Azis sebagi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), menggantikan Tito Karnavian. Bamsoet menilai Idham Azis berhasil menunjukan profesionalitas dan kualitas dirinya sebagai patriot bangsa.

"Pak Idham Azis sosok tepat menjadi Kapolri karena mempunyai track record yang teruji integritasnya, khususnya dalam bidang reserse, penanganan radikalisme dan terorisme. Dari mulai melumpuhkan teroris Dr Azhari, dikirim ke wilayah konflik Poso, Kapolda Metro Jaya, hingga terakhir sebagai Kepala Bareskrim Polri," ujar Bamsoet dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/10).

Baca Juga

Bamsoet mengatakna, jam terbang panjang yang dimiliki Idham Azis harus dimaksimalkan untuk meninggalkan legacy yang kuat. Sehingga, bisa membuat standar tinggi bagi para generasi berikutnya yang akan menjadi Kapolri. Kemudian Polri juga perlu melakukan berbagai terobosan digitalisasi, baik di internal institusi Polri dari Polsek hingga Mabes, maupun dalam proses penegakan supremasi hukum.

"Digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan yang tak terhindarkan, Polri tak boleh ketinggalan dalam menghadapinya," tutur Politikus Partai Golkar tersebut.

Selanjutnya, Bamsoet berpesan kepada Idham Aziz bahwa di tongkat komando Kapolri melekat tanggungjawab yang sangat besar. Bukan hanya untuk memajukan institusi Polri agar lebih dekat di hati rakyat, melainkan juga untuk memajukan Indonesia sebagai negara yang aman dan damai. Tentunya dengan penegakan supremasi hukum yang tegas sebagai salah satu indikatornya.

Selain itu, Bamsoet juga mengingat selain persoalan radikalisme, dan terorisme, pekerjaan rumah terbesar Polri juga menyangkut pemberantasan korupsi dan peredaran narkoba. Kedua hal itulah yang turut mengusik rasa keadilan dan menjadi keresahan terbesar masyarakat.

"Rakyat menunggu taji kepolisian dalam mencegah dan menindak korupsi serta peredaran narkoba," kata Bamsoet.

Selanjutnya, Bamsoet menekankan wajah Polri yang humanis masih menjadi kerinduan yang diimpikan masyarakat di berbagai wilayah. Indonesia bukan hanya Jawa saja, dari Sabang sampai Merauke. Maka seluruhnya harus mendapat kesempatan bertemu wajah Polri yang humanis. Jangan ada lagi cerita rakyat dibuat terganggu kenyamanan hidupnya akibat tingginya tingkat kriminal. "//Quick response dalam managemen penangangan perkara menjadi sangat penting untuk ditingkatkan," tegas Bamsoet. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement