Rabu 30 Oct 2019 12:49 WIB

Warga Solo Diminta Bersiap Hadapi Musim Pancaroba

BPBD Kota Solo menggencarkan sosialiasi untuk meningkatkan kewaspadaan bencana.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang dengan dimulainya musim penghujan atau Pancaroba. BPBD juga menggencarkan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan kewaspadaan tersebut.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Solo Eko Prajudhy Noor Aly, mengatakan, kewaspadaan warga bisa dilakukan dengan mengawasi lingkungan sekitar. Hal itu seperti kondisi saluran air, pohon besar dan rimbun, hingga pohon yang berpotensi tumbang.

Baca Juga

"Transisi antara musim kemarau ke musim hujan biasanya disertai hujan lebat dan angin kencang. Jadi kami harap warga juga bersiap-siap," kata Eko kepada wartawan, Selasa (29/10).

Menurutnya, warga perlu mengantisipasi karena sejumlah daerah sekitar Solo Raya dilanda angin kencang pada saat hujan angin beberapa waktu lalu. "Tapi kalau di Solo memang relatif masih aman. Hanya dua pohon ukuran sedang yang tumbang Senin (28/10) sore," ujarnya.

Di sisi lain, Eko menyebut saat ini hampir setiap kelurahan di Solo memiliki sukarelawan bencana. Sebanyak 14 kelurahan dari total 54 kelurahan di Solo sudah dinyatakan sebagai kelurahan tangguh bencana. Fungsi sukarelawan dianggap penting terutama dalam penanganan pertama pascabencana. "Minimal bisa melaporkan dan menganalisis kebutuhan awal, sehingga proses evakuasi bisa lebih tepat sasaran," ucapnya.

BPBD Solo memprediksi musim hujan akan dimulai pertengahan November 2019. Namun, sifatnya masih temporer dan diperkirakan lebih banyak disertai angin.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Sri Wardhani Poerbowidjojo mengatakan, sejak pekan lalu relawan yang diinisiasi Dinas Damkar sudah melakukan pengukuran pohon-pohon yang cabangnya besar dalam persiapan musim hujan.

"Nah ini memang kami baru berencana bersama-sama melakukan perempelan (pamangkasan). Nanti dibantu relawan, Damkar, dan BPBD," terang Sri Wardhani.

DLH juga telah melakukan inventarisasi di Jalan Adi Sucipto dari Tugu Makuto sampai perempatan Fajar Indah. Dari hasil inventarisasi tersebut, terdeteksi 10 pohon rawan tumbang, tetapi sudah diekseskusi. Pepohonan lainnya dianggap masih dalam keadaan sehat. "Tahun depan kami melanjutkan inventarisasi dari perempatan Fajar Indah sampai perempatan Flyover Manahan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement