CIREBON, AYOBANDUNG.COM -- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Majalengka Yayan Sumantri menyebut, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menjadi salah satu tantangan terbesar Pemkab Majalengka menuju perwujudan Kawasan Segitiga Rebana.
Dalam konteks ini, pihaknya menghadapi kesulitan menjawab permintaan tenaga kerja berkualitas dari pelaku industri.
"SDM menjadi tantangan yang luar biasa berat bagi kami. Sedih rasanya ketika ada perusahaan yang butuh tenaga kerja, tapi ternyata kompetensinya tidak sesuai," ujar Yayan dalam Dialog Ekonomi bertema Percepatan Pembangunan Pusat Ekonomi Baru Kawasan Segitiga Rebana yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon.
Dia mengungkapkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Majalengka masih di bawah rata-rata Jabar. Lama sekolah anak-anak di Majalengka pun rata-rata delapan tahun dari target program pendidikan 12 tahun.
Menjawab tantangan itu, pihaknya meyakinkan, tengah memetakan SDM yang akan disesuaikan dengan kebutuhan industri yang berkembang di Majalengka maupun Kawasan Segitiga Rebana kelak.
Ia memandang, Kawasan Segitiga Rebana akan meyakinkan banyak pihak. Kabupaten Majalengka juga layak diperhatikan dan menjadi tujuan investasi.
"Berdasarkan data BPS, pada 2017 pertumbuhan ekonomi Majalengka tertinggi di Jabar. Sejumlah ahli juga memperkirakan, trennya pun akan terus naik di tahun-tahun mendatang," paparnya.