Kamis 31 Oct 2019 05:07 WIB

Makaroni yang Racuni 23 Siswa Dibawa ke Laboratorium Bandung

23 siswa SD dan TK asal Cianjur keracunan usai memakan jajanan makaroni

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Makaroni yang diyakini sebabkan siswa keracunan
Makaroni yang diyakini sebabkan siswa keracunan

CIANJUR, AYOBANDUNG.COM -- Jenis makanan jajanan makaroni goreng menjadi penyebab 23 siswa SD Negeri Sukanagara dan TK Tunas Karya Sukanagara Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur keracunan, mereka mengaku merasa mual, pusing, perut sakit dan muntah-muntah usai makan jajanan anak-anak yang ada di lingkungan sekolah.

Kepastian penyebab makanan tersebut mengakibatkan puluhan siswa SD dan TK keracunan, berdasarkan pengakuan korban saat ditanya petugas Puskesmas Sukanagara, Kabupaten Cianjur.

"Saya tanya sama anak-anak, mereka merasakan keracunan itu sesudah makan apa, semuanya menjawab usai makan makaroni," ujar Kepala Puskesmas Sukanagara, Tuti Amelia saat dihubungi Ayobandung.com, Selasa (29/10).

AYO BACA : Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan Jajanan Makaroni Goreng

Secepatnya makanan jajanan makaroni diamankan pihak Polsek Sukanagara, sekaligus mengamankan pedagangnya untuk dimintai keterangan. Sedangkan contoh makaroni sudah diamankan pihak puskesmas untuk dilaporkan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.

"Contoh makanan makaroni sudah diamankan dan diserahkan pada pihak Dinas Kesehatan yang langsung datang ke Sukanagara, selanjutnya akan segera dibawa ke laboratorium di Bandung untuk diperiksa," tuturnya.

Tuti menjelaskan, contoh yang dibawa ke laboratorium itu yakni bahan mentah makaroni, rendaman air makaroni, makaroni yang sudah digoreng dan bumbunya.

AYO BACA : Puluhan Siswa SD dan TK Korban Keracunan Makaroni Masih Diobservasi

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement