Kamis 31 Oct 2019 01:54 WIB

Kanalisasi 2-1 Jalur Puncak Dapat Tanggapan Positif

Pengamat perkotaan menyebut kanalisasi 2-1 bisa berlaku situasional di titik tertentu

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Jalur Puncak, Kabupaten Bogor
Jalur Puncak, Kabupaten Bogor

BOGOR, AYOBANDUNG.COM--Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna menilai sistem kanalisasi 2-1 Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau pengganti sistem buka-tutup sebagai langkah positif. Dia mengamati uji coba kanalisasi itu pada Ahad (27/10).

"Nanti kan ada rapat evaluasi antara Polres, BPTJ, Kementerian PU, Pemkab Bogor dan pihak-pihak lain untuk menyempurnakan," ujarnya saat dihubungi, Rabu (30/10).

Menurut dia, uji coba pada hari Ahad lalu itu dilakukan untuk memetakan titik-titik mana saja yang tetap terjadi kemacetan. Hasilnya sesuai prediksi dia, penumpukan kendaraan terjadi di sekitar Megamendung, pertigaan Jalan Hankam, serta Pasar Cisarua.

"Sekarang pertanyaannya, apakah nanti kanalisasi sampai ke Taman Safari atau tidak, ataukah hanya sebelum Pasar Cisarua? Karena ada kondisi titik-titik tertentu yang mungkin belum bisa diatasi sekarang," kata Yayat.

Ia mengatakan, nantinya sistem kanalisasi 2-1 bisa berlaku situasional di titik-titik tertentu mengingat belum semua Jalur Puncak bisa dibagi menjadi tiga lajur, melainkan hanya bisa dua lajur. Bisa juga dikolaborasikan dengan sistem buka tutup.

"Nanti misalnya pagi itu tetap 2-1 tapi siangnya buka tutup, pagi 2-1 akhirnya kan memberikan kesempatan orang untuk turun dulu. Ini kan masih uji coba, tujuannya untuk melihat dimana titik-titik krusialnya," katanya.

Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin membeberkan beberapa catatan setelah melakukan pemantauan secara langsung uji coba sistem kanalisasi 2-1 Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, yang dilakukan pada Ahad (27/10), sebagai pengganti sistem buka tutup atau satu arah (one way).

"Ada beberapa catatan selama pemantauan berlangsung. Insya Allah beberapa catatan-catatan ini akan segera dicarikan solusinya bersama," ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement