Kamis 31 Oct 2019 00:23 WIB

Pancaroba, Bogor Dilanda Cuaca Ekstrem

BMKG menyebut cuaca ekstrem landa Bogor berupa hujan es

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Sejak beberapa hari belakang Kabupaten Bogor dilanda cuaca ekstrem, di antaranya hujan deras disertai angin kencang dan petir, bahkan berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa daerah dilaporkan mengalami hujan es.

Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Kabupaten Bogor, Asep Firman Ilahi menerangkan bahwa fenomena cuaca ekstrem itu kerap terjadi pada saat menjelang musim hujan atau musim kemarau, yang biasa disebut dengan musim pancaroba. Kejadian-kejadian tersebut diakibatkan oleh awan Cumulonimbus (Cb).

"Awan Cb adalah awan yang menjulang tinggi dengan bentuk sangat besar dan luas. Dengan tinggi dasar awan 400-500 meter dari permukaan dan puncaknya dapat mencapai 9000 meter dari permukaan serta diameternya dapat mencapai 25-50 kilometer," ujar Asep kepada ayobogor, Rabu (30/10).

Dia mengatakan pada fase pertumbuhan awan ini, bisa terjadi angin kencang yang turun secara vertikal sehingga dapat menumbangkan pohon dan pada saat angin kencang naik dapat mencabut pohon atau menerbangkan atap rumah. 

Kemudian pada tahap matang awan Cb ditandai dengan adanya hujan sangat lebat dan aktifitas kilat atau petir dengan frekuensi dan intensitas listrik yang sangat kuat. Sementara fase punah ditandai dengan hujan dengan intensitas sedang dan perlahan mereda.

"Di kabupaten Bogor dengan kontur geografi pegunungan ditambah dengan pemanasan permukaan yang intensif seperti saat ini, sangat potensial terjadinya pertumbuhan awan Cb," kata Asep.

Dia mengimbau ketika terjadi hujan deras dari awan Cb agar masyarakat untuk tetap tenang dan berteduh di tempat yang aman. Hindari berteduh di bawah pohon yang menjulang seperti pohon kelapa dan pohon palm, karena bentuk kedua daun pohon tersebut dapat menjadi perantara sambaran petir. 

"Hindari pula menggunakan ponsel dan peralatan elektronik lainnya untuk mencegah lompatan listrik. Untuk lebih aman jangan berkendara di jalan raya yang terdapat pohon-pohon peneduh jalan, karena di Bogor kebanyakan usia pohon tua dan angin kencang dapat kapan saja dapat menumbangkan pohon tersebut," kata Asep.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement