REPUBLIKA.CO.ID,KUNINGAN – Musim kemarau panjang yang terus berlangsung hingga saat ini, membuat sejumlah desa di Kabupaten Kuningan masih mengalami kekurangan air bersih. Penyaluran bantuan air bersih pun terus dilakukan untuk membantu meringankan beban warga.
Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, sejak 9 Agustus 2019 hingga awal pekan ini, kekurangan air bersih tercatat ada di 11 desa yang tersebar di enam kecamatan.
Adapun 11 desa itu, yakni Desa Baok Kecamatan Ciwaru, Desa Cimahi dan Cileuya di Kecamatan Cimahi, Desa Sukasari, Cihanjaro dan Simpayjaya di Kecamatan Karangkancana, Desa Cibulan dan Legok di Kecamatan Cidahu, Desa Kalimanggis Wetan dan Kertawana di Kecamatan Kalimanggis Wetan serta Desa Jambugeulis Kecamatan Cigandamekar.
‘’Total ada 11.230 jiwa atau 3.667 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekurangan air bersih,’’ kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, kemarin.
Untuk membantu pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga, lanjut Agus, pendistribusian bantuan air bersih terus dilakukan. Sejak 9 Agustus 2019 hingga 28 Oktober 2019, tercatat total 1.803.000 liter air bersih yang disalurkan ke desa-desa yang mengalami kondisi tersebut.
Dari jumlah air yang didistribusikan itu, terbanyak disalurkan ke Desa Cileuya yang mencapai 527 ribu liter, Desa Cihanjaro sebanyak 353 ribu liter, Desa Simpayjaya 347 ribu liter dan Desa Sukasari 209 ribu liter.
Selain itu, air juga disalurkan ke Desa Baok sebanyak 125 ribu liter, Desa Cimahi 75 ribu liter, Desa Jambugeulis 61 ribu, Desa Kertawana 49 ribu, Desa Kalimanggis Wetan 40 ribu, Desa Cibulan 9.000 liter dan Desa Legok 8.000 liter.
‘’Selain dari BPBD, bantuan air juga datang dari berbagai pihak lainnya,’’ kata Agus.