Rabu 30 Oct 2019 04:10 WIB

Pemprov Jabar Paparkan Pekerjaan Rumah di Segitiga Rebana

Segitiga Rebana merupakan akronim dari Cirebon, Patimban dan Kertajati

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Dialog Ekonomi bertema Percepatan Pembangunan Pusat Ekonomi Baru Kawasan Segitiga Rebana yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon di Hotel Aston, Kabupaten Cirebon
Dialog Ekonomi bertema Percepatan Pembangunan Pusat Ekonomi Baru Kawasan Segitiga Rebana yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon di Hotel Aston, Kabupaten Cirebon

CIREBON, AYOBANDUNG.COM -- Sejumlah pekerjaan rumah untuk mewujudkan Kawasan Segitiga Rebana telah menanti. Tak hanya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, pemerintah kota/kabupaten pun diminta menyiapkan diri.

Hal tersebut terungkap dalam Dialog Ekonomi bertema Percepatan Pembangunan Pusat Ekonomi Baru Kawasan Segitiga Rebana yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon di Hotel Aston, Kabupaten Cirebon.

Sejumlah instansi terkait membahas kesiapan sejumlah daerah yang terlibat dalam pembentukan kawasan ekonomi khusus (KEK) Segitiga Rebana ini. Segitiga Rebana sendiri merupakan akronim dari Cirebon, Patimban di Kabupaten Subang, dan Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Dengan proyeksi total luas area 54,260 hektar, selain Cirebon yang meliputi wilayah kota dan kabupaten serta Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Subang, Segitiga Rebana meliputi pula Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Sumedang.

Perwujudan KEK Segitiga Rebana diklaim sebagai upaya pemerataan ekonomi di Jabar. Meski sejauh ini belum ada target yang ditetapkan kapan KEK Segitiga Rebana terwujud, Pemprov Jabar telah menyiapkan rencana.

Sejumlah hal pun menjadi pekerjaan rumah pemprov maupun pemerintah kota/kabupaten yang akan menjadi Kawasan Segitiga Rebana.

AYO BACA : Pemprov Jabar Harus Sediakan Sarana Transportasi di Pusat Pemerintahan Baru

Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jabar, Iendra Sofyan mengatakan, pemprov masih perlu menetapkan dulu rencana pengembangan Kawasan Segitiga Rebana.

"Di antaranya pusat ekonominya akan seperti apa," ujarnya ditemui Ayocirebon.com seusai dialog, Selasa (29/10/2019). Perencanaan yang digambarkan Iendra menjadi salah satu prioritas yang harus segera dilakukan otoritas setempat.

Selain itu, menurutnya, diperlukan pula regulasi untuk memperkuat konsep Kawasan Segitiga Rebana yang dapat mengakar hingga ke tingkat wali kota/bupati. Dia menyontohkan salah satu regulasi yang urgen berupa perizinan, seperti izin mendirikan bangunan (IMB)

"Ini sedang kami buat," ungkapnya. Pekerjaan lain menyangkut kelembagaan menurutnya penting agar terjalin sinkronisasi kewenangan antara gubernur (pemprov) dan wali kota/bupati.

Dia mengakui, belum ada undang undang yang mewadahi hal tersebut. Karena itu, pemprov terus berkonsultasi dengan kementerian dalam negeri (kemendagri).

Di sisi lain, Iendra tak menampik adanya risiko yang akan dihadapi dalam upaya mewujudkan maupun ketika Kawasan Segitiga Rebana terwujud. Untuk ini, pihaknya berupaya memitigasi resiko agar dampak negatif dari upaya perwujudan Kawasan Segitiga Rebana dapat diminimalisasi.

AYO BACA : Dewan Tak Merasa Dukung Pemindahan Ibu Kota Jawa Barat

"Selain merencanakan pengembangan, setiap kota/kabupaten (di daerah yang diproyeksikan sebagai Kawasan Segitiga Rebana) juga harus mempersiapkan diri untuk mendukungnya," paparnya.

Dia menyebutkan, dukungan yang dapat dilakukan pemkot/pemkab, di antaranya kesesuaian rencana tata ruang wilayah masing-masing daerah agar tak bertolak belakang dengan perizinan pada saatnya nanti.

Selain itu, dalam dialog itu pun pihaknya menemukan masalah tenaga kerja di Kawasan Segitiga Rebana. Bukan hanya harus memenuhi secara kuantitas, nyatanya diperlukan pula tenaga kerja berkualitas yang dibutuhkan para pengusaha.

"Masalah ini ditemukan di Kabupaten Majalengka yang tenaga kerjanya secara kualitas rupanya belum banyak bisa memenuhi kebutuhan pengusaha di sana," ungkapnya.

Dia mengingatkan, penyerapan tenaga kerja dapat mengurangi tingkat pengangguran maupun tingkat kemiskinan di Kawasan Segitiga Rebana. Untuk ini, pihaknya melakukan sejumlah upaya di antaranya mendorong vokasi.

Selain itu, pihaknya juga memperbaiki skema SMK yang menyesuaikan dengan industri yang berkembang di wilayah yang ada, salah satunya Cirebon. Disinggung target waktu perwujudan Kawasan Segitiga Rebana, Iendra menyatakan, lebih cepat lebih baik.

"Tahun depan bisa kelihatan pengembangannya. Izin-izin industri sudah ada, tapi sejauh ini belum ada pembangunan, baru sebatas di atas kertas," tuturnya.

AYO BACA : Segitiga Rebana Diproyeksikan Jadi Kawasan Ekonomi Terbesar di Indonesia

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement