Rabu 30 Oct 2019 04:00 WIB

Bupati Purbalingga Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Bandara Soedirman mendorong pertumbuhan ekonomi Purbalingga.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, mematok angka pertumbuhan ekonomi cukup tinggi bagi daerahnya. Dia menyebutkan, angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen untuk beberapa tahun ke depan.

''Saat ini, angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purbalingga baru mencatat  5,2 persen. Target ke depan, setelah bandara Soedirman beroperasi dan berbagai perguruan tinggi berdiri di Purbalingga, pertumbuhan ekonomi di Purbalingga paling tidak bisa mencapai 6 persen,'' kata Bupati di sela acara Seminar Nasional  Transformasi Kelembagaan IAIN Purwokerto menuju UIN Prof KH Saifuddin Zuhri, di Setda Purbalingga, Selasa (29/10).

Baca Juga

Mengenai peran perguruan tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, Bupati mengaku belajar dari Pemkab Pekalongan. ''Pemkab Pekalongan saat ini sedang berupaya menghadirkan berbagai perguruan tinggi di wilayahnya untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerahnya,'' kata dia.

Untuk itu, dia menyambut baik rencana IAIN Purwokerto untuk berkembang menjadi UIN dan akan membuka kampus di wilayah Kabupaten Purbalingga. ''Keberadaan UIN di Purbalingga, tentu akan sangat potensial meningkatkan perekonomian masyarakat,'' katanya.

Dia juga menyebutkan, kehadiran perguruan tinggi di Purbalingga, tentu akan  Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Termasuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)-nya. ''IPM Purbalingga saat ini baru menempati urutan ke 27 dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Hal ini karena rata-rata lama sekolah warga Purbalingga baru sekitar 7 tahun,'' kata dia.

Wakil Rektor IAIN Purwokerto Dr Ridwan, dalam kesempatan itu menyatakan proses transformasi IAIN Purwokerto menjadi UIN, sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 46 tahun 2019 tentang Pendidikan Tinggi Keagamaan. Sesuai regulasi  tersebut, Pendidikan Tinggi Keagamaan tidak hanya memiliki program studi yang berkaitan dengan ilmu agama saja.

''Namun bisa lebih banyak, dengan memiliki prodi ilmu eksakta, sains dan teknologi atau laboratorium kajian integrasi antara ilmu agama dengan sains,'' katanya.

Dia menyebutkan, dalam proses transformasi tersebut, IAIN Purwokerto akan berubah nama menjadi UIN Prof KH Saifuddin Zuhri. Dengan perubahan status ini, UIN akan membangun kampus di Purbalingga. ''Kami berharap bisa mendapatkan lahan di Purbalingga seluas minimal 25 hektare, atau bahkan idealnya 50 hektare,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement