Selasa 29 Oct 2019 13:05 WIB

Polres Bogor Sebut Uji Coba 2-1 di Puncak Ditunda

Polres Bogor mengatakan masih banyak yang perlu dievaluasi.

Rep: Nugroho Habibie/ Red: Muhammad Hafil
Jalur Puncak/Ilustrasi
Foto: antaranews.com
Jalur Puncak/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Uji coba sistem 2-1 yang pertama di jalur puncak dari Simpang Gadog hingga Taman Safari Indonesia (TSI) selsai dilaksanakan pada (27/10). Uji coba 2-1 yang kedua rencananya akan kembali dilakukan pada 3 November 2019.

Jelang uji coba, Kepolisian Resor Bogor menyatakan masih banyak yang perlu dievaluasi dan dipersiapkan. Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni menyatakan pelaksanaan uji coba ke dua telah ditunda.

Baca Juga

"Kita tunda dulu sampai dengan kegiatan perbaikan badan jalan dan marka-markanya sudah selesai semua," kata Joni saat di konfirmasi, Selasa (29/10).

Dari hasil uji coba pertama, Joni menilai masih banyak sejumlah permasalahan yang dihadapi. Terutama, jelas dia, lajur 2-1 belum dapat diterapkan di sejumlah titik seperti di Selarong, Megamendung, Pasar Cisarua, TSI Indonesia.

Penyempitan jalan, juga mengakibatkan pengondisian lajur memakan waktu. Apalagi, Joni mengatakan, pemindahan traffic corn yang tadinya digunakan untuk lajur atas dirubah menjadi lajur bawah dan sebaliknya.

"Namun kalau dalam keadaan macet kemaren, itu lebih sulit lagi. Masih penuh kendaraan, traffic cone dipindahkan ke arah sebelahnya," ujarnya.

Joni mengatakan, masih banyak pejalan kaki yang lalu lalang melakukan aktivitas penyebrangan, seperti di Pasar Cisarua. Sehingga, kendaran harus berhenti untuk menunggu.

"Dalam setengah jam saja asumsinya misalkan ada 100 orang yang menyeberang maka hambatan terhadap mobil yang ada dibelakangnya itu akan menimbulkan hambatan sekian menit," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement