Senin 28 Oct 2019 17:07 WIB

Jenazah Nelayan Ditemukan di Pemecah Ombak

Jenazah korban langsung diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah warga berusaha menghindar saat gelombang tinggi menerjang pemecah ombak di Pantai Widarapayung, Binangun, Cilacap, Jateng, Rabu (25/7).
Foto: antara/Idhad Zakaria
Sejumlah warga berusaha menghindar saat gelombang tinggi menerjang pemecah ombak di Pantai Widarapayung, Binangun, Cilacap, Jateng, Rabu (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Setelah dilaporkan hilang dalam kecelakaan laut lima hari lalu, jenazah nelayan Desa Jetis Kecamatan Nusawunga akhirnya ditemukan, Senin (28/10). Korban yang bernama Andon Sutrisno (32), ditemukan di permukaan laut sekitar pemecah ombak di Pantai Logending Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen.

''Sejak menerima kejadian laka laut, kami bersama tim SAR dari BPBD Kebumen, TNI, Polri, relawan dan warga, langsung melakukan pencarian. Namun korban baru ditemukan pagi tadi dalam kondisi sudah meninggal,'' jelas Komandan Basarnas Pos SAR Cilacap, Moelwahyono, Senin (28/10).

Dia menyebutkan, setelah warga menemukan korban, tim gabungan langsung merapat ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, jenazah korban langsung diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Kasus kecelakaan laut yang dialami korban, terjadi di perairan Pantai Jetis Kecamatan Nusawungu. Saat itu, korban bersama Radikun (40), baru selesai melaut dan hendak merapat ke lokasi penambatan perahu di Pantau Jetis. Jumlah ikan yang berhasil ditangkap juga cukup banyak, diperkirakan mencapai 7 kuintal.

Namun saat hendak menepi ke pantai, perahu mereka terhempas gelombang tinggi hingga perahu terbaik. Seluruh muatan ikan hasil tangkapan ke kedua korban, langsung terlempar ke laut.

Radikun saat itu berhasil mengapung dengan berpegangan erat pada bagian perahu yang terbalik, sedangkan korban Andon Sutrisno langsung hilang ditelan gelombang laut.

Terkait kejadian itu, Moelwahyono meminta agar nelayan lebih berhati-hati saat melaut. Terutama dalam kondisi gelombang tinggi yang kerap terjadi di perairan pantai seperti saat ini. ''Tinggi gelombang perairan di pantai selatan jawa  saat ini bisa mencapai ketinggian tiga meter. Karena itu kami imbau agar nelayan lebih berhati-hati saat melaut,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement