Senin 28 Oct 2019 15:10 WIB

Minimnya Antusiasme Warga Sambut Jokowi di Wamena

Warga yang melihat Jokowi hanya bisa dihitung dengan jari

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Jokowi ke pasar Wouma di Wamena
Foto: Dok Setkab
Jokowi ke pasar Wouma di Wamena

REPUBLIKA.CO.ID, Panas matahari mulai menyengat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendarat di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (28/10) pagi. Di Wamena, Presiden memang khusus meluangkan waktunya untuk meninjau sejumlah lokasi terdampak kerusuhan yang terjadi sebulan yang lalu. Aksi massa yang berakhir rusuh tersebut meninggalkan luka bagi masyarakat Papua dan juga warga pendatang.

Presiden dan rombongan tiba pada pukul 09:21 WIT di Bandara Wamena. Dari bandara, Presiden Jokowi menuju Pasar Wouma hanya ditempuh sekitar 15 menit. Namun, ada yang berbeda dari kunjungan kerja Presiden kali ini di Wamena. Kali ini, tak ada antusiasme warga menyambut Jokowi. Di sepanjang perjalanan menuju Pasar Wouma, bisa dihitung masyarakat yang menunggu kehadiran Presiden. Mayoritas dari mereka yakni anak-anak sekolah yang masih mengenakan seragamnya beserta guru-guru mereka.

Padahal biasanya, setiap kali Presiden melakukan kunjungan kerja di berbagai daerah akan dipadati oleh masyarakat setempat. Mereka bahkan berbondong-bondong membawa serta anak-anaknya dan antusias ingin melihat lebih dekat sosok Presiden Jokowi. Bahkan banyak pula yang meminta untuk berswafoto bersama dan berjabat tangan. Jokowi pun sering kali melayani permintaan masyarakat tersebut. Tetapi tidak kali ini.

Memang, pasukan pengaman presiden telah terlebih dahulu mensterilkan jalan sehingga tampak sangat sepi dan masyarakat hanya dapat melihat Presiden dari kejauhan di Pasar Wouma. Namun, warga yang melihat Jokowi pun masih bisa dihitung dengan jari. Di sana, Jokowi langsung melihat kondisi pasar yang habis terbakar dan memberikan pernyataan pers.

Sebagai informasi, Pasar Wouma merupakan salah satu pasar tradisional yang turut dirusak dan dibakar oleh massa. Presiden pun menargetkan agar renovasi pasar dapat selesai dalam waktu dua pekan. Sehingga aktifitas perekonomian masyarakat sekitar dapat kembali normal.

"Saya berikan target dua minggu rampung sehingga, Insya Allah selesai," ujar Jokowi.

Usai meninjau Pasar Wouma, Presiden langsung melanjutkan perjalanannya menuju kantor Bupati Jayawijaya. Perjalanan dari Pasar Wouma ke kantor Bupati Jayawijaya juga tak memakan waktu lama. Di sepanjang jalan, tak terlihat kerumunan masyarakat yang memadati dan menyambut kehadiran Presiden. Hanya terlihat sejumlah siswa siswi yang masih duduk di bangku SD beserta gurunya berdiri di pinggir jalan tak jauh dari kantor Bupati Jayawijaya. Selain itu, tampak pula sejumlah pegawai ASN yang mengenakan seragam korpri menyambut kehadiran Presiden. Mereka tampak berkumpul di depan kantor RRI cabang Wamena.

Di kantor Bupati Jayawijaya, Presiden berkeliling melihat bekas kantor bupati yang terbakar. Jokowi mengatakan, renovasi kantor bupati Jayawijaya nantinya akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

"Kantor Bupati nanti yang mengerjakan dari Kementerian PU. Masih dalam proses. Tetapi itu nomor dua, nomor tiga. Yang didahulukan hal-hal berkaitan dengan ekonomi rakyat. Namun ini (kantor bupati) juga dikerjakan," jelas Jokowi.

Tak lama Presiden meninjau gedung bupati yang turut diamuk massa saat kericuhan. Ia kemudian bertemu dan berdiskusi dengan masyarakat tokoh adat di Hotel Grand Baliem. Jokowi menekankan, pemerintah tak hanya akan membangun kembali gedung-gedung dan fasilitas publik yang rusak, namun juga akan berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat di Wamena.

Rangkaian kunjungan Presiden ke Papua ini merupakan kunjungan daerah yang pertama bagi Jokowi dan kabinetnya setelah resmi dilantik. Jokowi ingin menunjukan bahwa Papua menjadi salah satu prioritas pemerintah.

"Saya hanya ingin menunjukkan, setelah pelantikan pada periode kedua ini yang pertama saya kunjungi adalah Tanah Papua. Pesan yang ditangkap mestinya jelas. Pesannya apa? Jelas," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement