Senin 28 Oct 2019 14:29 WIB

Menhub Minta UPP Gandeng Pemda Optimalkan Pelabuhan Kaimana

Pelabuhan Kaimana mampu menampung kapal dengan kapasitas standar 14.000 DWT

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan ke Pelabuhan Kaimana di sela-sela kunjungan kerja bersama Presiden Jokowi ke sejumlah Provinsi Papua dan Papua Barat, Ahad malam (27/10).
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan ke Pelabuhan Kaimana di sela-sela kunjungan kerja bersama Presiden Jokowi ke sejumlah Provinsi Papua dan Papua Barat, Ahad malam (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi minta Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pengusaha setempat dalam mengoptimalkan Pelabuhan Kaimana, Papua. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan pelayanan dan kinerja Pelabuhan Kaimana.

"Saya minta kepada Kepala UPP untuk lakukan kerja sama, kolaborasi dengan Pemkab Kaimana dan para pengusaha setempat untuk mempromosikan pelabuhan ini sehingga dapat meningkatkan kinerja pelabuhan dan pendapatan PNBP," kata Menhub Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (28/10).

Baca Juga

Ia juga memberikan arahan bagi pejabat terkait untuk terus mengoptimalkan pelayanan dan fasilitas yang sudah berjalan. "Saya minta untuk optimalkan fasilitas yang ada, karena kunjungan kapal masih bisa dilayani dengan kapasitas eksisting," katanya.

Pelabuhan Kaimana memiliki dermaga eksisting dengan panjang 123 x 8 meter dapat menampung kapal dengan kapasitas standar sampai dengan 14.000 DWT dan kedalaman -8 mLWS.

Pada saat ini terdapat 3 Trayek Angkutan Perintis dan 1 Trayek Angkutan Tol Laut yang menyinggahi Pelabuhan Kaimana. Kapal barang serta kapal peti kemas yang berlabuh di Pelabuhan Kaimana paling banyak berasal dari Fak Fak, dengan tujuan pelabuhan di Tual dan Pomako. Pada 2019, dilakukan pengembangan pada sisi darat yaitu pengembangan gedung kantor dan terminal penumpang.

Pengembangan Pelabuhan Kaimana sudah mulai pada Tahun Anggaran 2010 s.d 2019 dengan total anggaran kurang lebih Rp 248 miliar. Pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam merangsang pertumbuhan kegiatan ekonomi, perdagangan, dan industri di wilayah sekitar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement