Senin 28 Oct 2019 11:26 WIB

Dinas KUK Jabar Siapkan 2.500 Pendamping untuk UMKM

Saat ini terdapat 150 pelaku usaha dari Bandung yang mengikuti program UMKM Juara.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Pengunjung melihat produk kerajinan dari bahan koran bekas saat Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Juara di lapangan Kampus IPB, Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/9/2019).
Foto: ANTARA FOTO
Pengunjung melihat produk kerajinan dari bahan koran bekas saat Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Juara di lapangan Kampus IPB, Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperkuat sinergitas dalam merealisasikan program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Juara dengan menghadirkan pendampingan. Jumlah pendamping yang disiapkan bagi pelaku usaha di Kota Bandung tersebut, berjumlah 25 orang dan seorang koordinator.

Menurut Kepala Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar, Tatang Suryana, seorang pendamping tersebut mengakselerasi 12-13 pelaku usaha. Saat ini terdapat 150 pelaku usaha dari Kota Bandung yang mengikuti program UMKM Juara.

Baca Juga

"Mayoritas ini lanjutan dari program Wirausaha Baru sehingga perlu ada pendampingan kembali, khususnya soal produk agar lebih inovatif dan sudah orientasi ekspor," ujar Tatang kepada wartawan di Gedung Sate, akhir pekan ini.

Tatang mengatakan, total UMKM yang terdaftar pada program UMKM Juara sebanyak 2.500 dengan melibatkan 200 pendamping yang tersebar di 27 kabupaten/kota. Rencananya, target UMKM Juara ditambah menjadi 3.000 pelaku usaha.

"Pendampingan ini upaya kita agar pelaku usaha bisa naik kelas yang tadinya usaha mikro jadi usaha kecil," katanya.

Selain pendampingan, kata dia, pihaknya turut memfasilitasi temu bisnis antara UMKM dengan pengusaha besar. Temu bisis antara UMKM dan buyer,digelar berbarengan dilakukannya acara Gelar Produk dan Temu Bisnis UMKM Jabar Juara pada Sabtu dan Ahad (26-27/10).

Untuk UMKM dari Kota Bandung, kata Tatang, buyer lebih tertarik terhadap produk fesyen dan kuliner. Pemprov Jabar, mengundang 50 buyer yang diundang untuk temu bisnis bersama pelaku usaha di Kota Bandung. "Jadi, diharapkan nanti buyer bisa menjadi mitra," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya pendampingan yang dilakukan Pemprov Jabar bekerja sama dengan Pemkot Bandung dalam meningkatkan kapasitas produk UMKM.

Apalagi, kata dia, di Kota Bandung ada sekitar 140.000 UMKM. Namun baru 6.000 UMKM yang tercatat di Dinas Koperasi dan UMKM. Artinya masih ada sekitar 8.000 pelaku usaha yang tidak tercatat.

"Menurut data, UMKM di Kota Bandjbg memberi kontribusi sekitar 80 persen terhadap PDB. Makanya kami beberapa, pendampingan dan gelar kriya ini rutin digelar," katanya.

Karena, kata dia, mereka memang perlu sekali untuk dibantu untuk menyosialisasikan produk. "Kami berharap UMKM bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement