REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menyiapkan sejumlah nama untuk maju sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati pada Pilkada Serentak 2020. Salah satu nama yang muncul, Ahmad Mumtaz Rais yaitu mantan anggota DPR RI yang juga anak dari Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.
"Memang secara resmi kami belum melakukan proses penjaringan, namun ada sejumlah nama dari kader yang disiapkan," kata Sekretaris DPD PAN Sleman, Arif Kurniawan di Sleman, Ahad (27/10).
"Sejauh ini sudah ada sosialisasi seperti memasang baliho, itu bagian dari upaya beliau (Mumtaz) sebagai calon. Tapi secara resmi pencalonan belum," katanya.
Sedangkan Mumtaz Rais dalam Pemilu 2019 gagal terpilih kembali sebagai anggota DPR RI, setelah perolehan suaranya di Dapil Jateng VI tidak cukup menghantarkannya ke kursi parlemen di Senayan. Arif mengatakan, Mumtaz bisa maju sebagai calon bupati Sleman dari PAN karena ia merupakan kader partai.
"Mumtaz kader partai, opsi pertama pasti melalui jalur partai," katanya.
Menurut dia, sampai saat ini, PAN belum masuk pada tahap penjaringan bakal calon Bupati Sleman dan baru sebatas membentuk tim perumus untuk menjalankan proses penjaringan ke depan. "Nama calon secara resmi juga belum ada, kami akan mengidentifikasi terlebih dahulu nama-nama yang berkembang di masyarakat," katanya.
Ia mengatakan munculnya Mumtaz Rais ke publik untuk menjadi Bupati Sleman menambah pasokan nama-nama yang bisa dicalonkan PAN. Ia tidak menampik, PAN di Sleman tampil dengan tiga kubu dan masing-masing kubu, mempunyai bekal nama-nama tersendiri.
"Baik putranya Sri Purnomo (bupati Sleman) yakni Raudi Akmal, kemudian dari kubu Sadar Narimo sebagai Ketua DPD PAN Sleman, ataupun Mumtaz. Semakin banyak calon semakin enak untuk menawarkan pada partai lain. Alternatif bisa macam-macam. Opsi A opsi B," katanya.
Arif mengatakan, tiga kubu itu tidak akan membuat PAN di Sleman pecah. Ia menjamin, ketika nanti sudah jelas mencalonkan satu nama, PAN tetap akan satu komando.
"PAN juga harus berkoalisi dengan parpol lain karena syarat untuk bisa mencalonkan nama melalui satu parpol tidak bisa dipenuhi oleh PAN," katanya.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Sleman Arif Priyo Susanto mengaku pihaknya baru berkonsultasi dengan DPP Partai Gerindra terkait mekanisme penjaringan nama bakal calon Bupati Sleman. "Kami boleh membuka pendaftaran atau tidaknya masih dikonsultasikan ke DPP. Karena keputusannya nanti tetap di pusat," katanya.
Beberapa nama kader yang muncul sebagai calon dari Gerindra seperti Danang Wicaksono maupun Ketua DPC Gerindra Sleman Sukaptana pun belum sah akan disokong partai. "Kami akan berkomunikasi dengan parpol lain untuk Pilkada 2020 karena perolehan kursi dan suara partai di pemilu tahun ini memaksa harus berkoalisi," katanya.