Sabtu 26 Oct 2019 08:21 WIB

Apa Saja Prioritas dan Tugas Wakil Menteri?

Jumlah wakil menteri menimbulkan pro kontra.

Sejumlah wakil menteri Kabinet Indonesia Maju mengucapkan sumpah saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah wakil menteri Kabinet Indonesia Maju mengucapkan sumpah saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Sapto Andika Candra, Dessy Suciati Saputri

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenalkan 12 wakil menteri yang bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, Jumat (25/10). Ke-12 wakil menteri ini sebelumnya, Jumat pagi, telah dipanggil Jokowi untuk berbicara mengenai tugas dan tantangan yang harus diemban ke depan.

Bertempat di Istana Merdeka, Jokowi mengenalkan satu per satu seluruh wakil menteri yang ikut menjabat hingga lima tahun ke depan. Proses pengenalan para wamen tersebut serupa dengan pengenalan para menteri kabinet, yakni di tangga menuju Istana Merdeka.

"Siang hari ini saya dan Pak Wapres ingin mengenalkan, wakil menteri yang telah kita pilih, yang tadi pagi saya sudah satu persatu bertemu dengan beliau yang akan berikan dukungan pada tugas-tugas menteri. Menurut saya profilnya sangat-sangat bagus, dalam rangka memperkuat Kabinet Indonesia Maju," ujar Jokowi.

Jumlah wamen yang dilantik kemarin itu jauh lebih banyak dari wamen pada masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Pada 2014-2019, hanya ada tiga wamen, yakni wakil menteri keuangan, wakil menteri luar negeri, dan makil menteri ESDM.

Kendati demikian, jumlah 12 wamen kemarin masih lebih sedikit dari jumlah wamen yang ditunjuk pada masa Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono periode 2009-2014. Sepanjang pemerintahan itu, sebanyak 19 wamen ditunjuk untuk membantu para menteri.

Komposisi wamen kemarin sedikit banyak menambal komposisi pada Kabinet Indonesia Maju. Pada wakil menteri PUPR, misalnya, Jokowi menunjuk mantan Bupati Jayawijaya Wempi Wetimpo. Hal ini seiring dengan janji Jokowi menempatkan tokoh Papua di kabinet.

Sementara pada posisi wakil menteri agama, Jokowi menunjuk politikus PPP Zainut Tauhid Sa'adi. Penunjukan ini, diakui pihak Istana, terkait permintaan PPP dan Nahdlatul Ulama sekaligus soal posisi di Kementerian Agama.

Sejumlah tokoh yang membantu pemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin juga mendapatkan posisi wamen. Di antaranya Bendahara Umum TKN Sakti Wahyu Trenggono (wamen pertahanan), dan Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie Setiadi (wamen desa dan PDT).

Selain itu, sejumlah kader parpol juga ditunjuk. Di antaranya politikus Perindo Angela Tanoesoedibjo (wamen pariwisata dan ekonomi kreatif), politikus PSI Surya Chandra (wakil menteri agraria dan tata ruang, dan politikus Golkar Jerry Sambuaga (wakil menteri perdagangan).

Selain itu, penunjukan wamen lebih terkait dengan jabatan sebelumnya yang bersangkutan. Di antaranya Dubes RI untuk AS Mahendra Siregar (wamen luar negeri), Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara (wamen keuangan), pejabat Badan Restorasi Gambut Alue Dohong (wamen lingkungan hidup dan kehutanan), Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin (wamen BUMN), dan Dirut Bank Mandiri Kartiko Wiryoatmojo (wamen BUMN),

Sebelumnya, Joko Widodo memang menyatakan akan melantik wakil menteri dari profesional di bidangnya, dan dari partai politik. "Mengenai Wamen jadi sebetulnya sudah selesai (disusun). Wamen itu sudah selesai. Ada dari partai ada juga dari profesional," kata Jokowi

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengiyakan soal membengkaknya jumlah wakil menteri pada periode kali ini. Moeldoko menyampaikan, hal itu terkait prinsip kerja presiden dalam lima tahun ke depan tercermin dalam penamaan kabinet, yakni Kabinet Indonesia Maju.

"Kenapa kok banyak? Namanya saja Kabinet Indonesia Maju. Kalau orang mau maju kan high speed, kan? Jadi perintah Presiden harus kerja keras kerja cepat maka memang perlu ada backup dengan kapasitas yang ada ini ditambah lagi," ujar Moeldoko usai pelantikan wakil menteri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement