REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Mahendra Siregar memastikan dirinya akan menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri. Ia mengaku telah diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membantu tugas Menlu Retno Marsudi.
"Karena isu yang dibahas mengenai luar negeri, koordinasi perdagangan dan investasi yang aspek luar negerinya, maka tentu sebagai wakil menteri luar negeri," ujar dia usai menghadap Presiden Jokowi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (25/10).
Mahendra juga mengaku telah mendapatkan arahan dari Presiden Jokowi berkaitan dengan masalah luar negeri dan global. Ia diminta untuk meningkatkan kualitas promosi, investasi, dan juga perdagangan Indonesia.
"Beliau menggarisbawahi beberapa hal antara lain untuk meningkatakan kualitas promosi investasi perdagangan dan juga cara kita melihat kondisi global yang tidak mudah, ini tidak lagi dengan kacamata bussiness as usual," ungkapnya.
Secara khusus, Presiden juga memintanya agar mengkoordinasikan kerjasama dengan kementerian-kementerian terkait lainnya seperti Kementerian Perdagangan dan juga BKPM sehingga tak terhambat oleh proses birokrasi. Selain itu, keduanya juga membahas terkait kondisi perang dagang antara Cina dengan Amerika Serikat.
Jokowi meminta agar Indonesia harus memanfaatkan kondisi tersebut sebagai peluang untuk memperluas pasar, bukan sebagai tantangan dan hambatan.
"Bahkan beliau setuju untuk kita segera merampungkan apa yang sekarang sedang dalam proses penyelesaian yang namanya GSP review dengan Amerika Serikat harus selesai dalam satu bulan," kata dia.
Selain itu, Presiden juga menginstruksikan agar Kementerian Luar Negeri mengawal keberlangsungan industri sawit Indonesia. Presiden juga meminta agar pemerintah Indonesia mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai negara yang menjadi pasar Indonesia.
"Lalu untuk melakukan hal-hal tadi secara spesifik bapak Presiden mengatakan beliau lah yang akan mengkoordinasikan langsung. Jadi dibawah koordinasi langsung bapak Presiden. Tentu dalam konteks para menteri dan kementerian terlibat ada di bawah menko perekonomian dan menko maritim dan investasi," tutup dia.