REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengungkap alasannya untuk duduk "lesehan" di anak tangga halaman Istana Merdeka Jakarta sewaktu pengenalan menteri maupun pejabat setingkat menteri. Ia mengatakan lesehan sebagai tanda kerendahan hati.
"Saya kira kita duduk itu untuk memfilosofikan rendah hati, merakyat, tapi tetap harus bekerja keras karena diumumkan dalam kondisi yang panas luar biasa," kata Jokowi dalam acara diskusi bersama wartawan kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (24/10) sore.
Menurut dia, bisa saja perkenalan itu dilakukan dalam ruangan yang berpendingin udara. Namun karena ingin terbuka, presiden memutuskan untuk melakukan perkenalan menteri-menterinya di tangga Istana Merdeka dengan cahaya mentari yang menyinari Rabu pagi.
Presiden didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah mengenalkan menteri-menterinya dan memilih duduk bersama di tangga marmer istana. Kendati terlihat santai, Presiden memberikan penegasan-penegasan dalam bertugas kepada para menterinya.
Jokowi menekankan para pembantunya untuk tidak korupsi, menjalankan visi misi Presiden dan Wakil Presiden, bekerja keras, cepat dan produktif, serta tidak terjebak rutinitas, dan selalu memeriksa masalah di lapangan untuk menemukan solusi. "Semua harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang nggak serius, nggak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," demikian Presiden.