Kamis 24 Oct 2019 20:23 WIB

Amil Camp Lazismu, Cetak Amil yang Profesional

Diharapkan sifat gotong royong dan berbagi bisa menjadi sifat yang dimiliki para amil

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Lazismu menggelar amil camp II di Desa Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat sejak Rabu (23/10) hingga Jumat (25/10).
Foto: Dok Lazismu
Lazismu menggelar amil camp II di Desa Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat sejak Rabu (23/10) hingga Jumat (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Lembaga Zakat, Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) menggelar Amil Camp ke II 2019 di Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (23/10) hingga Jumat (25/10). Sebanyak 200 orang lebih amil dan panitia dari berbagai daerah di Indonesia terlibat dalam kegiatan tersebut.

Public Relation Manager Lazismu, Nazhori Author mengungkapkan Amil Camp merupakan kegiatan yang kedua kali dilakukan sejak 2018. Gagasannya, katanya para amil perlu berkegiatan di luar kegiatan formal. Namun tetap mendapatkan pengetahuan dan wawasan dari narasumber.

Baca Juga

Menurutnya, rangkaian acara Amil Camp turut membahas tentang praktek terbaik para amil dalam mengelola zakat di Indonesia. "Diharapkan mereka berkumpul bisa sharing soal program, model fundraising seperti apa," ujarnya ditemui di Lembang, Kamis (24/10).

Menurutnya, para amil yang mengikuti kegiatan diajak untuk lebih rilek dan menjaga spirit kekeluargaan. Ke depan diharapkan sifat gotong royong dan berbagi bisa menjadi sifat yang dimiliki para amil.

"Materinya ada soal fundraising, tentang program dan memperkuat kelembagaan serta memberikan motivasi sehingga mendapat perspektif baru tentang zakat. Ada kultum dan senam pagi juga," ungkapnya.

Dirinya mengatakan saat ini para muzaki yang berdonasi menyalurkan zakat mulai menerapkan pola baru yaitu dengan memanfaatkan teknologi melalui startup. Sedangkan pola konvensional dengan langsung memberikan donasi secara cash relatif perlahan berkurang.

Author mengatakan pihaknya bekerjasama dengan beberapa startup mengenai penerimaan donasi zakat sejak 2017 lalu hingga saat ini. Dengan kondisi tersebut maka para amil katanya diberikan pengetahuan tentang digital kampanye dan penghimpunan donasi.

"Amil yang perlu dimiliki harus profesional, transparan dan amanah. Sehingga amil bisa melakukan inovasi dan kreativitas dan bisa mengoptimalkan pelayanan muzaki dan bisa menjadi lembaga zakat yang terpercaya," katanya.

photo
Lazismu menggelar amil camp II di Desa Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat sejak Rabu (23/10) hingga Jumat (25/10).

Ketua Badan Pengurus/Direktur Utama Lazismu Pusat, Hilman Latief mengatakan hingga Agustus zakat yang terhimpun mencapai Rp 80 miliar dari 29 wilayah di Indonesia. Menurutnya, tiap wilayah bisa menghimpun Rp 1 hingga 2 miliar. Sedangkan di pusat bisa mencapai Rp 4 miliar.

"Saat ini persentase sudah diatas 50 persen yang terealisasi dan on going. Lazismu bisa masuk 70-80 persen (realisasi) karena menjaga fiskal agar awal tahun depan bisa tetap berproses," katanya.

Dirinya mengatakan Lazismu saat ini tengah fokus terhadap beberapa agenda pemberdayaan ekonomi seperti untuk kelompok ibu, usaha kecil termasuk proyek membuat kain ecoprint.

"Kita ingin mengangkat eco filantropi. Kampanye di masyarakat, pembangunan dan memelihara lingkungan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement