Kamis 24 Oct 2019 12:39 WIB

Gerindra: Pemulangan HRS Bukan Tugas Prabowo

Prabowo harus menjalankan tugasnya sesuai arahan presiden.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo (kanan) memberi selamat kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kanan) memberi selamat kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Permintaan pemulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia kembali menyeruak, terutama dari kelompok Alumni 212 kepada Prabowo Subianto yang baru saja dilantik menjadi menteri pertahanan. Namun, Partai Gerindra menyatakan pemulangan Rizieq bukan menjadi tugas Prabowo. 

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, permintaan Alumni 212 muncul sebelum pilpres. Saat itu, Prabowo berjanji bila menjadi presiden, akan memulangkan imam besar FPI itu. Namun, faktanya Prabowo kalah dengan Joko Widodo di Pilpres 2019.

Baca Juga

"Untuk itu terhadap seluruh harapan permintaan masyarakat harus bisa memahami bahwa sekarang posisi Pak Prabowo adalah sebagai Menhan," kata Ahmad Riza Patria di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta

Sebagai menhan, kata Riza, harus melaksanakan tugasnya sesuai dgn visi misi program presiden terpilih, yaitu program Jokowi-Ma'ruf Amin. Dalam menjadi Menhan,  Prabowo bertugas menjaga kedaulatan negara. "Setidaknya ada 3 kementerian ini yang terkait dan tentu ini bukan menjadi tugas Kementerian Pertahanan," kata Riza Patria. 

Terkait dalam hal permintaan Alumni 212 untuk mengembalikan Rizieq, Riza mengatakan hal itu menjadi tugas kementerian terkait, yakni Kemenlu yang bertanggung jawab terhadap seluruh WNI di luar negeri, Kemenkumham yang bertanggung jawab terkait dengan masalah hukum seluruh warga negara yg di luar negeri termasuk imigrasi, lalu Kemendagri terkait politik. 

Kendati demikian, lanjut Riza, bukan tidak mungkin Prabowo secara pribadi akan menyampaikan pada institusi terkait untuk menindaklanjuti apa yang menjadi harapan Kelompok Alumni 212. Dengan catatan, Prabowo tetap memahami tugas masing-masing dan tidak bisa mengintervensi kementerian lain.

"Tapi, kalau diminta untuk menyampaikan, untuk memberi masukan, tentu itu sangat dimungkinkan," ujar dia. 

Riza menegaskan, tidak menutup kemungkinan Prabowo akan menyampaikan bagaimana secepatnya urusan Habib Rizieq di Arab Saudi bisa segera selesai, sehingga Rizieq bisa segera kembali ke Tanah Air. "Menjadi bagian dari seluruh warga bangsa dan ikut berpartisipasi membangun bangsa dan negara," ujar dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement