REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan akan melanjutkan kebijakan yang baik dari pendahulunya, Susi Pudjiastuti. Ia pun akan tetap melakukan pembelaan terhadap nelayan di Tanah Air.
"Yang penting perjuangan untuk membela nelayan, petambak garam dan pelaku usaha sektor ini," kata Edhy Prabowo dalam acara Sertijab dan Pisah Sambut Menteri Kelautan dan Perikanan di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (23/10).
Menurut Edhy Prabowo, dirinya tidak akan melakukan banyak perubahan struktural yang dianggap tidak perlu di KKP, setidaknya dalam jangka waktu hingga enam bulan mendatang. Hal itu, ujar dia, karena menurut pengamatannya selama lima tahun terakhir ini, jajaran KKP telah bekerja tanpa henti, sehingga dirinya masih percaya akan struktur yang ada.
Politikus Gerindra itu juga mengemukakan, bahwa pada saat ini tidak ada waktu untuk membahas masa lalu tetapi dirinya akan membahas masa depan. Sementara itu, pengamat perikanan Abdul Halim menyebutkan bahwa Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 harus dapat lebih mendorong partisipasi nelayan kecil dalam rangka melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan sektor kelautan dan perikanan nasional.
"Dorong partisipasi mereka untuk mendapatkan manfaat ekonomi lebih baik dalam rantai nilai perdagangan ikan, baik domestik maupun luar negeri," kata Abdul Halim.
Menurut Abdul Halim, Edhy Prabowo yang sebelumnya juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR RI itu juga harus bisa memastikan terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat perikanan dan pergaraman skala kecil sebagaimana dimandatkan dalam UU No 7/2016.