REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wishnutama Kusbandio resmi memegang jabatan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 menggantikan Arief Yahya. Ia berpendapat, pembangunan pariwisata ke depan harus menekankan pada kualitas pariwisata yang ditawarkan sekaligus kualitas wisatawan.
Ia menuturkan, Presiden Joko Widodo meminta kepada dirinya untuk terus meningkatkan devisa, jumlah wisatawan, sekaligus kualitas dari wisatawan yang datang. Di satu sisi, pendiri Mediatama Televisi itu juga menilai bahwa gelaran festival wisata di Indonesia tak perlu banyak, namun berkualitas sehingga mampun mendatang banyak turis asing yang berkualitas.
"Event itu harus dipikirkan, tidak sekadar banyak sehingga membuat wisatawan ingin datang lagi. Wisatawan juga harus berkualitas dalam artian pengeluarannya," kata Wishnutama usai mengikuti Upacara Serah Terima Jabatan Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta (23/10).
Soal gelaran festival pariwisata, ia menegaskan bukan berarti akan memangkas setiap Calendar of Event yang telah ditetapkan sebelumnya. Poin terpenting yang ditekankan, setiap acara atau destinasi harus memberikan dampak ekonomi dari sisi pariwisata. Menurutnya, kinerja Menteri Arief Yahya sebelumnya sudah sangat baik. Karena itu, perlu kebijakan lanjutan yang matang agar prestasi dalam lima tahun terakhir bisa terus ditingkatkan.
Wishnutama mengaku bahwa tugas menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi pekerjaan baru baginya. Pihaknya pun tak menyangka diberi tugas itu oleh Presiden Joko Widodo.
"Saya harus pelajari dulu semuanya sehingga saya tahu harus bagaimana. Tapi yang pasti apa yang dilakukan Pak Arief sangat luas biasa makanya tanggung jawab saya makin berat," ujarnya.
"Tentu saya melanjutkan apa yang sudah ada. Mempercepat, memperbaiki, dan meningkatkan dengan pemikiran lain yang berbeda," kata dia.
Sebagai informasi, pemerintah menetapkan sektor pariwisata sebagai unggulan untuk meningkatkan devisa negara. Pada tahun 2018 lalu, devisa pariwisata mencapai 19,35 miliar dolar AS, atau menempati posisi kedua setelah batubara. Pada tahun ini, devisa pariwisata diproyeksikan tembus 20 miliar dolar AS sehingga menjadi penyumbang terbesar devisa.
Wishnutama mengatakan, pihaknya belum menetapkan secara rinci target devisa pariwisata dalam lima tahun ke depan. Pada Kamis (24/10), ia menyampaikan bahwa para menteri kabinet bersama presiden dan wakil presiden akan menggelar rapat terbatas di Istana Negara. Pasca ratas, Kemenpar akan menentukan langkah kebijakan sesuai visi misi presiden dan wakil presiden.