Rabu 23 Oct 2019 13:47 WIB

Greenpeace Pasang Spanduk Protes Energi Kotor di Bundaran HI

Greenpeace menyerukan bahaya krisis iklim dengan spanduk raksasa.

Red: Nur Aini
Organisasi Lingkungan Greenpeace membentangkan spanduk kampanye energi di Patung Selamat Datang, Bundaran HI, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Thoudy Badai
Organisasi Lingkungan Greenpeace membentangkan spanduk kampanye energi di Patung Selamat Datang, Bundaran HI, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Greenpeace melakukan aksi protes secara unik dengan memasang spanduk raksasa bertuliskan "Orang Baik Pilih Energi Baik" di Patung Selamat Datang, Bundaran HI, Jakarta Pusat. Pemasangan spanduk tersebut dilakukan untuk menyerukan bahaya krisis iklim jika energi kotor seperti batu bara masih digunakan sebagai bahan bakar.

"Sementara energi fosil khususnya batu bara masih mendominasi bauran energi nasional sebesar 58 persen, sehingga menghambat laju peralihan menuju energi terbarukan," kata juru kampanye hutan Greenpeace Arie Rompas dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/10).

Baca Juga

Berdasarkan pantauan, hingga pukul 11.00 WIB empat orang terlihat memegang spanduk besar yang bertuliskan "Orang Baik Pilih Energi Baik" dan "Lawan Perusak Hutan" di Patung Selamat Datang Bundaran HI.

photo
Organisasi Lingkungan Greenpeace membentangkan spanduk kampanye energi di Patung Selamat Datang, Bundaran HI, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Aksi tersebut telah dilakukan sejak pagi hari, pada pukul 07.00 WIB. Berdasarkan informasi dari narahubung Greenpeace, sebanyak lima orang sempat diamankan terkait aksi membawa poster di bawah Patung Selamat Datang.

"Benar di bawah patung itu ada lima orang diamankan, relawan kami," kata Rahma Shofiana.

Selain memasang spanduk di Patung Selamat Datang Bundaran HI, Greenpeace juga memasang spanduk di Patung Dirgantara, Pancoran, Jakarta Selatan. Polisi menurunkan "Mobile Sound System" dari Polres Metro Jakarta Pusat. Polisi berupaya menurunkan empat aktivis yang berada di atas Patung Selamat Datang Bundaran HI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement