REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin telah mengenalkan nama-nama calon menteri kabinet kerja jilid II di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10) pagi. Tokoh agama Buddha di Indonesia berharap kepada kabinet baru tersebut untuk menciptakan kehidupan keagaman yang lebih baik.
"Kita harapkan dengan kepemimpinan Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf bisa menciptakan kehidupan keagaman yang lebih baik," ujar Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI), Suhadi Sendjaja saat dihubungi Republika.co.id Rabu (23/10).
Menurut dia, Kiai Ma'ruf sendiri pernah menjadi satu tim dengannya dalam penyusunan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pendirian Rumah Ibadah. Di saat yang penting itu, kata dia, Kiai Ma'ruf selalu memunculkan pemikiran-pemikiran yang sangat arif, sehingga dia yakin akan bisa mewujudkan kehidupan keagamaan yang lebih baik.
"Begitu juga Pak Jokowi saya kira seorang pemimpin yang pemikiran kenegaraannya dan keagamaannya sangat baik," ucap Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) ini.
Dengan dipimpin pasangan Jokowi-Ma'ruf, Suhadi juga berharap masyarakat Indonesia bisa menjalankan kehidupannya dengan baik berlandaskan agama yang diyakininya masing-masing. "Sehingga Pancasila bisa kita amalkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Sementara itu, tokoh Buddha lainnya dari Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Prof. Philip K. Widjaja berharap Kabinet Indonesia Maju tersebut kedepannya bisa memperhatikan dan menampung aspirasi masyarakat dari segala golongan dan secara serius kerja untuk memajukan Indonesia.
"Kami berharap kabinet keeja baru bisa menyejahterakan seluruh bangsa dengan adil, dapat kompak bekerja baik dalam kabinet maupun hubungan di luar kabinet tanpa mendahulukan kepentingan dirinya atau kelompoknya," ujar Prof. Philip.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Lembaga Keagamaan Buddha Indonesia, Rusli Tan mengatakan,
umat Buddha percaya kepada menteri pilihan Jokowi dan gaya kepemimpinan Jokowi yang mengutamakan kecepatan pelayanan dengan memangkas proses administrasi yang semakin pendek dan terkontol dengan ketat.
"Umat Buddha selalu berdoa kepada Tuhan agar memberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah. Umat siap mengerjakan dengan segala upaya untuk membuka lapangan kerja baru," jelas Rusli Tan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
