Selasa 22 Oct 2019 23:01 WIB

Sukabumi Dorong Forum CSR Percepat Pembangunan

CSR digunakan untuk mempercepat pembangunan tidak hanya andalkan dana pemerintah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Redaktur Pelaksana Harian Republika Heri Ruslan dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pada saat menghadiri pembentukan madrasah jurnalistik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Sabtu (12/10)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Wakil Redaktur Pelaksana Harian Republika Heri Ruslan dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pada saat menghadiri pembentukan madrasah jurnalistik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Sabtu (12/10)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Upaya percepatan pembangunan di Kota Sukabumi dilakukan dengan menggandeng kalangan bisnis melalui forum komunikasi Corporate Social Responsibility (CSR). Di mana keberadaan Forum CSR untuk mendorong percepatan pembangunan dengan tidak hanya mengandalkan dana dari pemerintah yang terbatas.

Pembentukan forum ini ditandai dengan melaunching website Forum CSR dan pengukuhan Forum Komunikasi CSR Kota Sukabumi di RM Joglo Pasundan, Senin (21/10) malam. Pada momen itu dilakukan penandatanganan Komitmen Kota Sukabumi Deklarasi bergotongroyong bersama mitra menyejahterakan masyarakat Sukabumi.

'' Sudah beberapa kali akan digagas, namun takdir menentukan baru kali ini bisa dilaksanakan pembentukan Forum CSR,'' terang Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Apalagi warga ingin merasakan dengan cepat pembangunan, akan tetapi secara teknis tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah.

Saat ini kata Fahmi, antara kebutuhan dengn anggaran seperti berbanding deret ukur dan deret hitung, ternyata jumlah kebutuhan lebih banyak dibanding anggaran pemerintah. Sehingga perlu kolaborasi yang intens antara pemda, DPRD, para pelaku dunia usaha, industri perbankan agar mendapatkan hasil yang terbaik bagi warga.

Menurut Fahmi, ada empat hal yang ditekankan dalam forum CSR. Pertama menggiatkan sosialisasi edaran wali kota dan sudah disampaikan ke pimpinan perbankan dan dunia industri mengenai layanan satu pintu penyerahan tanggungjawab sosial atau CSR dari perusahaan. Harapannya ketika diketahui, maka penyaluran CSR terkoordinir dan bisa terarah peruntukkannya.

Dalam artian ungkap Fahmi, forum hanya mengarahkan jangan sampai terjadi satu lembaga mendapatkan bantuan dari berbagai perusahan. Di sisi lain ada yang belum tersentuh, ke depan ingin anggaran CSR agar semua mendapatkan.

Nantinya lembaga forum mengarahkan agar kegiatan sosial yang dibiayai dana CSR dan pelaku usaha silahkan memilih. Kedua kesempatan kali ini menyampaikan tim fasilitasi CSR yang digagas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ini adalah lembaga sama seperti yang ada di provinsi yakni 0 rupiah.

''Kami tidak mengkolek dana, perusahaan akan membagikan, forum hanya menyajikan data atau lembaga menyajikan visual memilih mau yang mana menyerahkan CSR,'' imbuh Fahmi. Khawatir ada anggapan dana CSR harus masuk ke tim fasilitasi, sebabnya Bappeda hanya menyajikan data dan lembaga nanti bisa memilih.

Ketiga mengenalkan website terkait CSR data visual dalam website bisa transparan serta akan terekam secara jelas. Intinya pemda hanya ingin mengkoordonir agar terjadi penyebaran.

Ke empat dalam kerangka silaturahmi diantara semua elemen yakni pemda dengan pelaku usaha. Wali kota juga menyampaikan ruang lingkup pendanaan CSR yakni sosial, lingkungan, kesehatan, pendidikan, peningkatan daya beli, sarana prasarana keagamaan, dan sanitasi. Dari berbagai bidang ini pelalu usaha tinggal memilih dalam kolaborasi.

Kepala Bappeda Kota Sukabumi Rudi Djuansyah menambahkan, forum ini diharapkan bisa efektif dalam menjalankan tugasnya. '' Sehingga percepatan pembangunan bisa dilakukan,'' imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement