Rabu 23 Oct 2019 06:04 WIB

BPBD Lebak Siap Hadapi Masa Pancaroba

Peralatan evakuasi dan logistik memasuki masa peralihan cuaca akan dioptimalkan.

Cuaca buruk (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Cuaca buruk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, siap menghadapi masa pancaroba yang disertai angin kencang, sambaran petir dan hujan lebat. "Kami optimalkan peralatan evakuasi dan logistik untuk memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Selasa (22/10).

Biasanya, masa pancaroba itu disertai angin kencang, sambaran petir dan hujan lebat yang berpotensi menimbulkan kebencanaan. Potensi kebencanaan di Kabupaten Lebak pada musim peralihan kemarau ke hujan di antaranya banjir bandang, banjir, longsor dan angin kencang juga sambaran petir dapat menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga

Karena itu, BPBD Lebak siap menghadapi cuaca buruk tersebut agar mengurangi risiko kebencanaan sehingga tidak memakan korban jiwa maupun kerusakan material. "Kami telah menyebarkan surat imbauan kepada masyarakat menghadapi cuaca buruk tersebut berdasarkan laporan BMKG," katanya.

Kaprawi mengemukakan BPBD kini memaksimalkan petugas kebencanaan dan relawan bersiaga di Posko Utama untuk pelayanan kepada masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Mereka para petugas kebencanaan dan relawan melayani masyarakat selama 24 jam dengan bergantian piket sebanyak 14 orang.

Selain itu juga peralatan evakuasi kebencanaan dalam kondisi baik dan bisa dioperasikan. Sedangkan, kata dia persediaan logistik untuk kebutuhan dasar mencukupi selama sembilan bulan ke depan.

Diprakirakan masa pancaroba berdasarkan laporan BMKG pada akhir Oktober 2019 disertai hujan lebat, angin kencang dan sambaran petir. Umumnya, lanjut dia cuaca buruk tersebut berpotensi sore hari dan berlangsung antara 1,5 jam sampai 2,5 jam.

Meskipun cuaca buruk tidak berlangsung lama, tetapi sangat membahayakan keselamatan warga, karena kerap kali menimbulkan korban jiwa. "Kami meminta masyarakat jika hujan disertai petir dan angin kencang agar meningkatkan kewaspadaan guna tidak menimbulkan korban jiwa," sebut dia.

Sementara itu, sejumlah warga Rangkasbitung mengaku mereka mewaspadai banjir, angin kencang dan sambaran petir karena memasuki masa pancaroba. "Kami siaga jika hujan deras karena khawatir menimbulkan banjir," kata Ujang (50), warga Kongsen Kelurahan Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement