Rabu 23 Oct 2019 00:05 WIB

Penjelasan Soal Pertemuan Prabowo dan Elite PKS

Pertemuan Prabowo dengan elite PKS dan Gerindra digelar di Kertanegara.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Edy Prabowo menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang pengumuman nama menteri kabinet jilid II di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Edy Prabowo menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang pengumuman nama menteri kabinet jilid II di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan sejumlah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra di kediaman Prabowo pada Selasa (22/10) sore. PKS membantah dalam pertemuan itu ada ajakan dari Gerindra untuk ikut bergabung bersama pemerintah.

"Agendanya silaturrahim dan PKS menghormati pilihan politik Pak Prabowo dan Gerindra untuk masuk dalam kabinet," ujar Ketua Departemen Politik DPP PKS, Pipin Sopian, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (22/10).

Baca Juga

Pipin menjelaskan, Prabowo juga menghormati pilihan PKS untuk berada di luar pemerintahan sebagai oposisi. Oleh karena itu, PKS dan Gerindra tetap sebagai sahabat meskipun berjuang dengan cara masing masing untuk memajukan indonesia .

"Koalisi atau oposisi hanya cara dan pilihan politik dalam berjuang. Substansinya adalah keadilan dan kesejahteraan rakyat Indonesia," tegas Pipin.

Pipin mengelaskan, bahwa PKS memutuskan di luar pemerintahan karena ingin menjadi penyambung aspirasi mayoritas rakyat Indonesia. Masyarakat yang menginginkan adanya kekuatan partai politik penyeimbang pemerintah. 

Sebelumnya, Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simajuntak, mengatakan pertemuan itu sebagai silaturahim. Menurut Dahnil, Prabowo juga tidak mau memutus komunikasi dengan PKS,  meskipun Gerindra bergabung dengan Koalisi Pendukung Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Mereka bersilaturahim, bicara banyak hal ya terkait keputusan Prabowo setelah diminta Pak Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Pertahanan (Menhan)," kata Dahnil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement