Selasa 22 Oct 2019 20:38 WIB

Korban Kecelakaan 'Nebeng' Truk Ingin Jenguk Keluarga Sakit

Dua dari empat korban yang meninggal dunia menumpang truk pikap.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Kecelakaan Bus
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Kecelakaan Bus

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kasus kecelakaan truk lawan mobil pikap di Jalinsum KM 266, Kampung Terbanggi Ilir, Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Selasa (22/10), menelan enam korban jiwa. Dua dari enam orang penumpang yang meninggal, menumpang truk untuk menjenguk keluarganya yang sakit.

Keterangan yang diperoleh dari warga setempat, Selasa (22/10) petang, empat korban yang menumpang truk tersebut telah dimakamkan di kampung halamannya Desa Sumber Agung, Seputih Mataram, Lampung Tengah Selasa petang. Diketahui, empat korban meninggal terdiri dari dua buruh material batu bata, dan dua orang lagi bapak dan anaknya sebagai penumpang truk.

“Ada empat orang yang berada di truk meninggal, dua orang bapak anak ikut menumpang. Bapak dan anaknya tersebut nebeng mau menjenguk keluarga sakit (di Menggala),” kata Hasan, warga Kampung Sumber Agung.

Dua korban terdiri dari bapak dan anak tersebut yakni Kasirin (35 tahun), dan anaknya Nabila masih berusia sembilan tahun. Sedangkan dua korban di dalam truk lainnya yakni sebagai buruh batu bata yang mengangkut material untuk dikirim ke Menggala, Tulangbawang.

Penumpang dalam truk yang tabrakan tersebut yakni empat meninggal, dan dua orang lagi penumpang mobil pikap Grand Max, sampai berita ini ditulis belum diketahui identitasnya. Sedangkan korban luka-luka sebanyak tujuh orang. Korban luka berasal dari penumpang truk dan sopir Grand Max. Korban sudah dilarikan ke klinik terdekat.

Dua penumpang yang meninggal belum diketahui identitasnya, karena jasadnya terbakar di mobil Grand Max. Jenazahnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Demang Sepulau Raya, Lampung Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement