Rabu 23 Oct 2019 01:19 WIB

Pemadaman Kebakaran di Gunung Arjuno Dilakukan Lewat Udara

Sebanyak 12 ribu ton air dijatuhkan lewat helikopter untuk memadamkan kebakaran.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Api membakar hutan di lereng Gunung Arjuno terlihat dari Desa Landungsari, Malang, Jawa Timur, Jumat (11/10/2019).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Api membakar hutan di lereng Gunung Arjuno terlihat dari Desa Landungsari, Malang, Jawa Timur, Jumat (11/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) terus mengupayakan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Gunung Arjuno-Welirang. Kasi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nur Seno mengungkapkan, meski sempat tertunda, prmadaman lewat udara atau water bombing kembali dilanjutkan pada Selasa (22/10).

Satriyo mengungkapkan, kondisi cuaca di sekitar Gunung Arjuno-Welirang pada Selasa cukup bersahabat. Sehingga, upaya pemadaman yang dilakukan lebih baik dibanding hari-hari sebelumnya. Dia mengungkapkan, sekitar 12 ribu ton air dijatuhkan lewat helikopter, dalam upaya pemadaman tersebut.

Baca Juga

"Hari ini sudah optimal jalan. Sudah sekitar 12 ribu ton pemadaman dilakukan di Arjuno-Welirang, tapi juga kan banyak titiknya, belum bisa padamkan semua," ujarnya dikonfirmasi Selasa (22/10).

Satriyo menjelaskan, upaya pemadaman lewat udara atau water bombing yang dilakukan hanya berlangsung lima jam yakni mulai pukul 06.00 sampai pukul 11.00 WIB. Kemudian pada pukul 12.00 WIB pemadaman dihentikan untuk istirahat. Ketika akan dilanjutkan, tepatnya pada pukul 13.00 WIB, angin tiba-tiba berhembus kencang dengan 35 knot, sehingga tidak memungkinkan dilakukan pemadaman.

"Tidak berani untuk terbang sudah berbahaya. Sebab yang paling aman ialah 10 knot," ujar Satriyo.

Selain Arjuno-Welirang, karhutla di Jatim terus meluas. Dalam satu pekan, ada enam gunung yang terbakar. Di antaranya, Gugusan Gunung Ijen, Tahura Raden Soerjo Arjuno-Welirang, Gugusan Gunung Wilis, Pegunungan Kawi, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan Gunung Raung. 

BPBD Jatim belum bisa memetakan dampak kebakaran. Namun hasil laporan yang diterima, dampak kebakaran telah menghanguskan setidaknya lebih dari 3.000 hektare. "Kalau luasannya itu kami belum bisa mendata-data secara rinci. Tapi info dari kawan-kawan, Perhutani maupun Tahura maupun TNBTS ada ribuan hektare," kata Satriyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement