REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar, Zainudin Amali, menegaskan komitmennya untuk tak terlibat dalam kasus korupsi. Pernyataan Zainudin ini disampaikan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di istana kepresidenan, Selasa (22/10) sore.
Zainudin mengaku, perbincangannya dengan presiden tidak membahas rekam jejaknya dalam kasus korupsi. "Itu tadi itu saya tidak bahas dengan Presiden. Enggak ada (keterlibatan dalam kasus korupsi)," kata Zainudin singkat.
Zainuddin mengatakan Jokowi memintanya mengurusi pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan prestasi para atlet muda. Namun, ia mengaku tidak tahu persis jabatan menteri apa yang akan ia pegang.
Ketua DPD Golkar Jawa timur periode 2013-2018 ini juga menambahkan, target jangka pendek setelah dirinya masuk dalam tubuh kabinet pemerintahan Jokowi 2019-2024 adalah menyukseskan PON 2020. Sedangkan target jangka panjang yang akan dilakukannya adalah peningkatan prestasi olahraga nasional di kancah dunia.
"Tapi belum tahu (nama kementerian) kan kita belum tahu nomenklaturnya. Tapi pengembangan SDM lah kira-kira itu," katanya.
Sementara itu, Zainudin pernah menjadi saksi dalam sebuah kasus suap di Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyeret Akil Mochtar pada 2014 silam.