REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Hujan dengan intensitas rendah membuat bahu jalan yang menghubungkan Desa Kramat dan Desa Baleraksa, mengalami longsor. Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada BPBD Purbalingga, Rakhman Widianto mengatakan bahu jalan yang longsor mencapai panjang 17 meter dengan lebar 0,5 meter.
"Kondisi ini menyebabkan aktivitas warga terganggu,'' ujar Rakhman Widianto, Selasa (22/10).
Dia menyebutkan, kejadian longsor bahu jalan tersebut merupakan longsor yang kedua kalinya. Kejadian pertama berlangsung pada Ahad (14/10) sore, saat wilayah tersebut juga terjadi gerimis.
''Pemicu longsor, kemungkinan karena kondisi lahan yang sangat kering tiba-tiba disiram hujan. Meski pun hanya gerimis, air hujan yang meresap dalam tanah menyebabkan ikatan tanah makin regang. Kebetulan lokasi jalan juga berada di wilayah tebing,'' katanya.
Kades Baleraksa, Ali Mudawam mengatakan pihak Pemdes masih menunggu tindak lanjut dari Pemkab Purbalingga karena status jalan merupakan jalan kabupaten. ''Untuk penanganan darurat, kami telah memasang tanda agar pengendara kendaraan yang melintas agar berhati-hati,'' katanya.
Dia berharap, badan jalan yang longsor tersebut segera ditangani oleh Pemkab Purbalingga. ''Akses jalan ini merupakan jalan penting bagi warga kami. Terutama bagi para pelajar, karena pelajar SMP di desa kami harus melalui jalan itu bila hendak ke sekolah,'' katanya.
Dia menyebutkan, satu-satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengalihkan alur jalan. ''Memang bisa saja dilakukan pemasangan bronjong di lokasi longsor. Namun karena jalan berada di lokasi tebing dan memiliki kedalaman hingga 30 meter, maka pemasangan bronjong ini akan sulit dilakukan,'' katanya.