REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati, Kabupaten Majalengka, memperingatkan adanya potensi angin kencang hingga dua hari kedepan. Hal itu terutama untuk wilayah di dataran tinggi Majalengka bagian selatan dan Kuningan.
"Potensi peningkatan kecepatan angin ini akan berlangsung pada 22 Oktober-23 Oktober 2019," ujar Forecaster BMKG Stasiun Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, Selasa (22/10).
Pria yang disapa Faiz itu mengungkapkan, saat ini terdapat arus jetstream pada lapisan atas antartropis dari ketinggian 1.000-1.500 meter dari permukaan laut. Hal tersebut dirasakan di sepanjang dataran tinggi Jawa Barat.
Ddukung oleh faktor lokal pemanasan yang kuat atau kerapatan udara yang rendah, menjadikan beberapa wilayah mengalami suhu udara yang tinggi. Hal itu menyebabkan potensi terjadinya peningkatan kecepatan angin di lapisan atas.
Pada lokasi tertentu di daerah pegunungan (Majalengka bagian selatan dan Kuningan), angin lapisan troposfer bawah yang kuat bisa menguatkan respons sirkulasi lokal. Karenanya, masyarakat yang berada di daerah pegunungan yang paling merasakan terjadinya angin kencang dalam beberapa hari terakhir ini.
"Berdasarkan hasil pengamatan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, sejak kemarin, kecepatan angin umumnya dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan maksimum mencapai 50 km per jam," ujar Faiz.
Faiz menambahkan, kondisi peningkatan kecepatan angin diprakirakan dapat mencapai nilai maksimum hingga 60 km per jam. Kondisi tersebut masih akan berlangsung hingga dua hari ke depan.
Menghadapi kondisi tersebut, masyarakat diimbau agar lebih berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan. Selain debu, dampak lain yang bisa timbul di antaranya pohon tumbang serta material ringan yang beterbangan.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Majalengka, angin kencang telah melanda Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Ahad (20/10) pukul 22.00 WIB. Selain itu, angin kencang juga melanda Blok Kopi Kawung Desa Argamukti, pada Ahad (20/10) pukul 23.00 WIB.
Di Desa Argamukti, angin kencang merusak satu rumah warga, dengan kondisi rusak ringan. Sedangkan di Desa Tejamulya, tercatat ada 20 rumah, satu balai dusun dan satu sekolah yang juga mengalami rusak ringan akibat angin kencang.